GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN MENGKONSUMSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI KECAMATAN BUMI RATU NUBAN LAMPUNG TENGAH

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan bahwa prevalensi penyakit tidak menular dengan kasus hipertensi di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan jumlahnya meningkat yakni dari 25,8% menjadi 34,1%. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah sangat serius yaitu disebut sebagai the silent killer. Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang bahkan seumur hidup, maka hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya ketidakpatuhan. Ketidakpatuhan akan berdampak memperburuk keadaan pasien karena terjadi komplikasi dan kerusakan organ tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan mengkonsumsi obat pasien hipertensi berdasarkan MARS-5 di Kecamatan Bumi Ratu Nuban Lampung Tengah. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei deskriptif. Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien dengan diagnosa hipertensi yang terdata di Puskesmas Rawat Inap Wates. Teknik pengambilan sampel menggunakan Quota Sampling dengan jumlah 73 sampel. Hasil penelitian kepatuhan mengkonsumsi obat berdasarkan MARS-5 persentase paling banyak adalah pasien hipertensi yang memiliki tingkat kepatuhan sedang (91,7%), pasien hipertensi berusia 46-65 tahun (58,9%), persentase pasien perempuan (64,3%), persentase pasien berpendidikan tamat sekolah dasar(47,9%), persentase pasien pekerjaan ibu rumah tangga (32,8%), persentase pasien berpendapatan di bawah Upah Minimum Provinsi (78%), persentase pasien yang mengalami hipertensi stage 1 (52%), persentase pasien yang mendapatkan obat ≤ 5 (87,6%), persentase pasien yang memakai jenis obat kombinasi obat hipertensi dan obat lainnya (79,4%), persentase pasien yang menderita hipertensi 2-7 tahun (47,9%), persentase pasien tidak memiliki penyakit penyerta (35,6%).

Kata Kunci : MARS-5, Hipertensi, Kepatuhan Mengkonsumsi Obat
Daftar Bacaan : 68 (2000-2021)