NURMALASARI, RIKA (2021) GAMBARAN PENJUALAN ANTIBIOTIK TANPA RESEP DOKTER DI E-COMMERCE. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (211kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (191kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (1MB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (203kB)
5. BAB I.pdf
Download (208kB)
6. BAB II.pdf
Download (586kB)
7. BAB III.pdf
Download (435kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (338kB)
9. BAB V.pdf
Download (187kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (304kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (7MB)
Abstract
Perkembangan teknologi dan informasi memberikan dampak perubahan terhadap kegiatan peredaran obat. Penjualan obat yang semula dilakukan secara konvensional, saat ini dapat dilakukan secara elektronik dengan bantuan jaringan internet. Penggunaan antibiotik memerlukan pertimbangan klinis yang tepat untuk memenuhi rasionalitas, sehingga menjamin keamanan, ketepatan, dan efektivitas yang maksimal. Peredaran produk obat khususnya antibiotik yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter merupakan tantangan pengawasan yang dihadapi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penjualan antibiotik tanpa resep dokter di e-commerce yang ditinjau dari perilaku penjual dan pengetahuan penjual dalam menjual obat antibiotik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan instrumen penelitian lembar pengumpulan data dan sampel yang digunakan adalah toko yang menjual antibiotik tanpa resep dokter di e-commerce. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 100 toko. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pencantuman item nama obat yang paling banyak dicantumkan toko penjual antibiotik pada kotak deskripsi produk yaitu (22,5%) sedangkan item aturan pakai yang jarang dicantumkan toko penjual antibiotik yaitu (7,4%). Toko yang menjual antibiotik tanpa resep dokter di e-commerce sebagian besar menjual 1-5 jenis antibiotik (55%) dengan jenis antibiotik yang banyak dijual yaitu amoxicillin (11,3%). Semua jenis sediaan antibiotik dijual tanpa resep dokter di e-commerce dan bentuk sediaan kapsul yang paling banyak dijual toko (20,6%). Toko yang dapat menjual antibiotik dalam jumlah besar (per box) sebanyak 79 toko (79%), toko yang melakukan pemberian informasi obat setelah transaksi selesai sebanyak (0%), toko yang melakukan fungsi komunikasi real-time kepada pembeli (82%), toko yang memberikan label informasi penggunaan pada produk obat antibiotik yang dikirim (2%), persentase toko yang memberikan informasi obat secara tepat terkait dosis (52%) dan lama penggunaan (59%).
Kata Kunci : Penjualan, antibiotik tanpa resep, e-commerce
Daftar Bacaan : 38 (1993-2020)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi Program Studi D-III Farmasi |
Depositing User: | editor d3 farmasi |
Date Deposited: | 07 Dec 2022 08:04 |
Last Modified: | 07 Dec 2022 08:04 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1524 |