RISANTI, BATRAS ULAN (2021) GAMBARAN SWAMEDIKASI NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMA/SEDERAJAT DI KECAMATAN SEKAMPUNG TAHUN 2021. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (58kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (13kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (525kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (197kB)
5. BAB I.pdf
Download (311kB)
6. BAB II.pdf
Download (250kB)
7. BAB III.pdf
Download (280kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (73kB)
9. BAB V.pdf
Download (10kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (136kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (4MB)
Abstract
Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan pengobatan yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat untuk mengobati gejala sakit atau keluhan tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada dokter. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2018 menunjukkan bahwa sebanyak 67,89% masyarakat melakukan swamedikasi. Swamedikasi biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit ringan, seperti nyeri haid. Tahun 2019, ternyata sebanyak 85% persentase kejadian dismenorea pada siswi di MTS N 1 Lampung Timur dan mereka menggunakan obat sintetik maupun tradisional untuk mengatasi keluhan tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran swamedikasi nyeri haid berdasarkan alasan melakukan swamedikasi, pemilihan obat berdasarkan, kandungan, golongan obat, sumber informasi tentang swamedikasi, tempat mendapatkan obat, jangka waktu penggunaan obat, tindak lanjut setelah swamedikasi, efek samping serta penyimpanan obat swamedikasi pada siswi SMA/ sederajat di Kecamatan Sekampung. Rancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dimana pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu dan pertimbangan dari peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang melakukan swamedikasi terbanyak yaitu umur 17 tahun 52,0%, dengan alasan melakukan swamedikasi karena praktis dari segi waktu 39,3%, golongan obat yang banyak digunakan ialah obat tradisional 62,0%, obat yang banyak digunakan ialah jamu kunyit 45,1% dengan kandungan kurkumin di dalamnya sebesar 48,6%, sumber informasi responden berasal dari keluarga 62,5%, responden mendapatkan obat swamedikasi dengan cara membeli di apotek 37,3%, dan menggunakan obat swamedikasi dalam jangka waktu 1-3 hari menstruasi 95,8%, selain itu 87,5% responden tidak mengalami efek samping, kebanyakan responden menyimpan obat swamedikasi di dalam kemasan asli, pada suhu kamar, terhindar dari matahari dan kelembaban sebesar 56,4%.
Kata kunci : swamedikasi, nyeri haid, tahun 2021
Daftar bacaan : 58 (1990-2021)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi Program Studi D-III Farmasi |
Depositing User: | editor d3 farmasi |
Date Deposited: | 07 Dec 2022 06:53 |
Last Modified: | 20 Aug 2024 07:47 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1521 |