GAMBARAN PENGARUH SUHU RUANG DAN LAMA PENYIMPANAN ASAM ASKORBAT PADA BAHAN BAKU DAN SEDIAAN TABLET

Mutu suatu obat sangat penting karena akan menentukan efek terapetik. Penyimpanan obat yang kurang baik dapat mengganggu dalam mempertahankan mutu obat. Asam askorbat mudah rusak dan teroksidasi oleh sinar, alkali, enzim, terutama pada suhu tinggi, mudah hilang selama pengolahan, dan penyimpanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh suhu ruang dan lama penyimpanan terhadap kadar asam askorbat pada bahan baku dan sediaan tablet. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Sampel yang digunakan yaitu baku asam askorbat dan tablet asam askorbat (Vitamin C IPI). Sampel diletakkan pada suhu ruang dalam wadah terbuka, kemudian dilakukan penetapan kadar tiap minggu selama 1 bulan menggunakan titrasi iodimetri dengan 2 kali pengulangan. Hasil pemeriksaan kadar menunjukkan bahwa baku pada minggu ke-0 (108,70%), minggu ke-1 (106,61%), minggu ke-2 (100,99%), minggu ke-3 (97,45%), dan minggu ke-4 (95,34%). Persyaratan kadar baku asam askorbat menurut Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu 99,0%-100,5%, maka dari itu kadar baku asam askorbat 100% tidak memenuhi persyaratan kadar. Kadar tidak memenuhi syarat disebabkan oleh oksidasi. Kadar tablet pada minggu ke-0 (95,25%), minggu ke-1 (97,81%), minggu ke-2 (97,43%), minggu ke-3 (94,82%), dan minggu ke-4 (91,05%). Persyaratan kadar tablet asam askorbat menurut Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu 90,0%-110,0%, maka dari itu kadar tablet asam askorbat 100% memenuhi persyaratan kadar.
Hasil uji regresi diperoleh nilai korelasi/hubungan (Rxy) pada baku sebesar 0,987 dan tablet sebesar 0,955, nilai Rxy mendekati angka 1 (satu), artinya terdapat korelasi/hubungan yang sangat kuat atau sangat tinggi antara lama penyimpanan dan penurunan kadar asam askorbat.

Kata kunci : Kadar Asam Askorbat, Suhu Ruang, Lama Penyimpanan
Daftar bacaan : 39 (1979-2020)