PERBEDAAN KADAR D-DIMER, JUMLAH TROMBOSIT DAN INDEKS TROMBOSIT PADA DERAJAT KEPARAHAN PENYAKIT PASIEN COVID-19

Virus SARS-CoV-2 masuk ke tubuh mengikat ACE-2, menimbulkan respon
imun berlebihan sehingga terjadi badai sitokin. Tubuh penderita COVID-19
mengalami inflamasi lokal dan sistemik menyebabkan hiperkoagulasi dan
endoteliopati, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya makrotrombus dan
mikrotrombus sistemik. Mikrotrombus berperan penting dalam mekanisme
terjadinya Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dan gagal nafas yang
menjadi penyebab utama kematian pasien COVID-19. Peningkatan kadar D-dimer
penanda koagulopati berat dan penurunan jumlah trombosit pada pasien COVID-
19 dikaitkan dengan prognosis buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan kadar D-dimer, jumlah trombosit dan indeks trombosit pada keparahan
penyakit pasien COVID-19. Jenis penelitian ini analitik dengan pendekatan
retrospektif. Populasi penelitian sebanyak 366 pasien yang terkonfirmasi COVID-
19 di ruang isolasi RSUD dr. H. Abdul Moeloek. Sampel penelitian berjumlah
205 pasien yang melakukan pemeriksaan D-dimer, jumlah trombosit, indeks
trombosit dan derajat keparahan penyakit pada bulan Juli tahun 2021. Penelitian
dilakukan tanggal 4 – 29 Juni 2022 dengan mengambil data sekunder pada SIL
dan rekam medis pasien. Analisa data menggunakan uji Analisis of Varian
(ANOVA) dan Kruskal-Wallis. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
signifikan antara kadar D-dimer (p=0.000) pada keparahan penyakit pasien
COVID-19 dan tidak terdapat perbedaan signifikan antara jumah trombosit
(p=0.242), nilai PCT (p=0.097), PDW (p=0.067) dan MPV (p = 0.661) pada
keparahan penyakit pasien COVID-19.
Kata Kunci : COVID-19, jumlah trombosit, D-dimer, indeks trombosit, Derajat
Keparahan
Daftar Bacaan : 49 (2010-2021)