RINGKASAN
Ikterus fisiologis pada bayi adalah karena pemberian minum atau ASI yang belum mencukupi. Bayi yang puasa panjang atau asupan kalori/cairan yang belum mencukupi akan menurunkan kemampuan hati untuk memperoses bilirubin. Di Provinsi Lampung kejadian ikterus fisiologis 34,3% pada bayi di Tempat Praktik Mandiri Bidan Ratna Wulan Sari, A.md.Keb pada tahun 2023 yaitu 14 % dari 7 bayi baru lahir dari Maret-April salah satunya pada bayi Ny S. Hasil pengkajian anak ke lima, Hasil pemeriksaan kulit bayi berwarna kekuningan pada bagian muka sampai batas leher sehingga bayi Ny S usia 3 hari dengan ikterus fisiologis. Rencana asuhan yaitu memberikan asuhan kebidanan pada neonatus ikterus fisiologis, dan menjemur bayi di pagi hari.
Penatalasanaan pada bayi Ny. S yaitu, kunjungan I dilakukan tanggal 23 Maret 2023 yaitu menjelaskan kepada ibu kondisi anaknya kulit berwarna kuning pada bagian muka sampai batas leher yaitu Derajat I, anjurkan untuk tetap memberikan ASI ekslusif secara on demand, anjurkan untuk menjemur bayinya, jelasan tanda bahaya pada bayi, perawatan tali pusat, mejaga kehangatan bayi. Kunjungan II tanggal 24 Maret 2023 yaitu, Jemur bayi di bawah paparan sinar matahari, Observasi pemberian ASI, Ajarakan ibu teknik menyusui. Kunjungan III tanggal 26 Maret 2023 yaitu, Jemur bayi di bawah paparan sinar matahari, Observasi pemberian ASI, Beri KIE kepada ibu terkait personal hygiene bayi. dan kunjungan IV tanggal 28 Maret 2023 yaitu, Anjurkan ibu untuk tetap melanjutkan Jemur bayi di bawah paparan sinar matahari, Ingatkan ibu untuk tetap menyusui bayi dengan teknik menyusui yang baik dan benar.
Evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan 4 kali kunjungan, pada bayi Ny.S hasil pemeriksaan terdapat bahwa bayi tidak mengalami ikterus lagi ditandai dengan adanya perubahan yang cukup pada kulit bayi, Pada kunjungan awal terlihat warna kuning di area sekitar muka sampai batas leher dan menghilang pada hari ke 8 karena kepatuhan ibu dalam memberikan ASI ekslusif secara on demand dan menjemur bayi di bawah paparan sinar matahari.
Simpulan setelah dilakukan asuhan, masalah ikterus pada bayi Ny S dapat teratasi. Saran bagi ibu bayi untuk melanjutkan pemberian ASI sampai usia 2 tahun Mengingatkan kembali teknik menyusui yang baik dan benar, Memberi KIE kepada ibu terkait personal hygine bayi, Menganjurkan ibu untuk mengikuti posyandu supaya mendapatkan imunisasi dan pemantauan tumbuh kembang anak.
Kata Kunci : Ikterus Fisiologis, Neonatus
Daftar Bacaan : 26 (2015-2023)
Asuhan Kebidanan Tumbuh Kembang Balita terhadap Anak A di TPMB M Trimurjo Lampung Tengah yang di mulai sejak tanggal 2 Februari sampai18 Februari 2021. Pada kunjungan pertama didapatkan hasil pengkajian pertumbuhan anak normal dan perkembangan anak mengalami keterlambatan dengan hasil KPSP jawaban “Ya”= 8, sehingga pekembangan Anak A termasuk dalam perkembangan anak meragukan yang terdapat pada aspek motorik halus yaitu anak belum dapat menyusun kubus dan mencoret-coret kertas tanpa bantuan. Rencana asuhan yang akan dilakukan mengajarkan ibu cara stimulasi pada anak dan menganjurkan ibu untuk melakukan stimulasi sesering mungkin dirumah untuk mengejar keterlambatan anak.
Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada saat kunjungan pertama memberitahu ibu untuk cara menstimulasi anak dan mengajarkan anaknya di rumah dengan menyusun kubus, bermain lempar tangkap bola, bermain puzzle, cara memegang pensil dan mengajurkan ibu untuk menyediakan pensil warna dan kertas sebagai media anak untuk mencoret-coret, pada kunjungan keempat anak sudah bias menyusus kubus dan mencoret-coret tanpa bantuan.
Evaluasi asuhan kebidanan pada anak A mengalami perubahan yaitu anak sudah dapat menyusun kubus dan mencoret-coret kertas tanpa bantuan. Maka pada saat dilakukan pemeriksaan ulang nilai KPSP An. A naik menjadi 10 yang berarti perkembangan anak sesuai dengan usianya.
Simpulan yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang dilakukan terhadap An.A dengan kasus keterlambatan motorik halus mendapatkan hasil yang sesuai dengan perkembangan anak. Saran yang diberikan memberitahu ibu untuk terus memantau perkembangan anaknya di posyandu agar pertumbuhan dan perkembangan anak terus meningkat sesuai dengan usianya.
Kata kunci : Tumbuh Kembang, Motorik halus
Daftar Bacaan : 11 (2015-2019)