Meningkatkan praktik menyusui secara optimal sesuai rekomendasi dapat
mencegah lebih dari 823.000 kematian anak dan 20.000 kematian ibu setiap
tahun. Kurang dari setengah bayi yang baru lahir mulai menyusui dalam 1 jam
pertama setelah lahir. 41% bayi berusia kurang dari 6 bulan secara eksklusif
disusui, jauh dari target global tahun 2030 yaitu 70%. Saat bayi baru lahir, ibu
sering kali mengeluhkan sedikitnya ASI yang keluar, bahkan beberapa ibu
menyatakan ASI-nya tidak keluar sama sekali. Dalam serbuk daun kelor
mengandung Fe 5,49 mg/100 g dan juga fitosterol yakni sitosterol 1,15%/100 g
dan stigmasterol 1,52%/100 g yang dapat merangsang peningkatan produksi ASI.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman
daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI ibu menyusui di PMB Donna
Centhia Pesawaran Tahun 2020. Penelitian ini ilakukan pada bulan Januari-
Februari 2020. Jenis penelitian ini adalah Pre Eksperimental dengan pendekatan
One Group Pretest Posttest. Sebanyak 18 sampel diberikan intervensi selama 7
hari dengan diberikan 250 ml minuman daun kelor sebanyak 2 kali sehari pada
pagi dan sore hari diwaktu yang sama. Data yang diambil berupa data primer,
diuji dengan uji Wilcoxon Matched Paires, kemudian diolah dengan
menggunakan komputer.
Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon Matched Paires didapatkan hasil nilai
Asymp. Sig (2-tailed) 0.002 < 0,05. Hasil uji statistik ini membuktikan bahwa
terdapat pengaruh minuman daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI ibu
menyusui di PMB Donna Centhia Pesawaran tahun 2020.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah minuman daun kelor terbukti
dalam meningkatkanan produksi ASI ibu menyusui di PMB Donna Centhia
Pesawaran tahun 2020. Untuk itu ibu menyusui sangat disarankan agar
mengonsumsi minuman daun kelor sebagai alternatif dalam meningkatkan
produksi ASI ibu.
Kata Kunci : Minuman Daun Kelor, Kecukupan ASI, Ibu Menyusui
Daftar bacaan : 22 (2010-2019)