PENGARUH PEMANASAN PADA PROSES FIKSASI JARINGAN KANKER PAYUDARA TERHADAP KUALITAS SEDIAAN DENGAN PEWARNAAN HEMATOXYLIN EOSIN DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI NADAFRI

PRADNYAWATI, NI PUTU WINDA DIAH (2023) PENGARUH PEMANASAN PADA PROSES FIKSASI JARINGAN KANKER PAYUDARA TERHADAP KUALITAS SEDIAAN DENGAN PEWARNAAN HEMATOXYLIN EOSIN DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI NADAFRI. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.

[thumbnail of 1. LEMBAR SAMPUL.pdf] Text
1. LEMBAR SAMPUL.pdf

Download (42kB)
[thumbnail of 2. ABSTRAK.pdf] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (91kB)
[thumbnail of 3. KATA PENGANTAR.pdf] Text
3. KATA PENGANTAR.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of 4. DAFTAR ISI.pdf] Text
4. DAFTAR ISI.pdf

Download (17kB)
[thumbnail of 5. BAB I.pdf] Text
5. BAB I.pdf

Download (97kB)
[thumbnail of 6. BAB II.pdf] Text
6. BAB II.pdf

Download (185kB)
[thumbnail of 7. BAB III.pdf] Text
7. BAB III.pdf

Download (114kB)
[thumbnail of 8. BAB IV.pdf] Text
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (485kB)
[thumbnail of 9. BAB V.pdf] Text
9. BAB V.pdf

Download (88kB)
[thumbnail of 10. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (87kB)
[thumbnail of 11. LAMPIRAN.pdf] Text
11. LAMPIRAN.pdf

Download (3MB)

Abstract

Angka kasus pada kanker payudara di Indonesia berada pada nomor 23 se-Asia dan menempati nomor 8 pada Asia Tenggara yang mempunyai kasus 136,2 per 100 ribu orang. Kanker payudara sangat sering terjadi dengan persentase 42,1% dengan rerata kematian 17 per 100 ribu orang. Dalam pembuatan sediaan histopatologi salah satu proses yang dilakukan adalah fiksasi, Suhu/temperatur sangat berpengaruh dalam proses fiksasi jika menggunakan teknik pemanasan disarankan dimulai dari suhu kamar yang ditingkatkan secara perlahan sehingga suhu mencapai 45°C. Suhu ini merupakan suhu yang dapat diterima dengan baik untuk menjaga morfologi sel dan jaringan dengan kualitas yang baik. Peningkatan suhu pada larutan fiksasi juga dapat dilakukan dengan suhu yang lebih tinggi sampai 65°C namun perlu diperhatikan jika waktu yang digunakan harus lebih singkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sediaan yang di fiksasi menggunakan pemanasan dengan meningkatkan suhu. Metode yang digunakan dalam pembuatan preparat permanen dengan menggunakan paraffin sebagai media embedding. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen menggunakan metode paraffin suhu 65ͦ Cdengan membandingkan waktu 30 menit, 1 jam, 1,5 jam 2 jam dan tanpa pemanasan yang dinilai oleh Ahli Patologi Anatomi berdasarkan pewarnaan inti, pewarnaan sitoplasma, creaking/sediaan pecah, penyusutan jaringan dan sediaan jaringan pecah. Hasil penelitian menggunakan uji Kruskal Wallis Test menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,702 (p>0,05), sehinggal didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan rerata skor antara fiksasi suhu 65ͦ C dengan waktu 30 menit, 1 jam, 1,5 jam, 2 jam dan tanpa pemanasan.

Kata kunci : Jaringan Kanker Payudara, Kualitas Sediaan Histopatologi, Variasi waktu fiksasi
Daftar bacaan : 21 (2007-2021)

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Unnamed user with email repository@poltekkes-tjk.ac.id
Date Deposited: 01 Feb 2024 08:32
Last Modified: 01 Feb 2024 08:32
URI: http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/4918

Actions (login required)

View Item
View Item