UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix DC) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Malassezia furfur PENYEBAB PANU

MUNIROH, SA’DIATUL (2022) UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix DC) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Malassezia furfur PENYEBAB PANU. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.

[thumbnail of 1. HALAMN SAMPUL.pdf] Text
1. HALAMN SAMPUL.pdf

Download (286kB)
[thumbnail of 2. ABSTRAK.pdf] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (336kB)
[thumbnail of 3. KATA PENGANTAR.pdf] Text
3. KATA PENGANTAR.pdf

Download (850kB)
[thumbnail of 4. DAFTAR ISI.pdf] Text
4. DAFTAR ISI.pdf

Download (200kB)
[thumbnail of 5. BAB I.pdf] Text
5. BAB I.pdf

Download (315kB)
[thumbnail of 6. BAB II.pdf] Text
6. BAB II.pdf

Download (627kB)
[thumbnail of 7. BAB III.pdf] Text
7. BAB III.pdf

Download (373kB)
[thumbnail of 8. BAB IV.pdf] Text
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (229kB)
[thumbnail of 9. BAB V.pdf] Text
9. BAB V.pdf

Download (187kB)
[thumbnail of 10 DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
10 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (417kB)
[thumbnail of 11. LAMPIRAN.pdf] Text
11. LAMPIRAN.pdf

Download (4MB)

Abstract

Indonesia terletak pada wilayah tropis sehingga membuat penduduknya mudah berkeringat. Keringat yang dibiarkan melekat di kulit dalam jangka waktu lama akan menjadi tempat pertumbuhan Malassezia furfur yang menyebabkan penyakit panu, secara medis disebut Pityriasis versicolor atau Tinea versicolor. Malassezia furfur adalah flora normal yang ditemukan pada kulit, yang dapat menjadi bentuk patogen dalam kondisi tertentu, seperti suhu tinggi dan lingkungan lembab, produksi sebum dan kelenjar keringat. Berdasarkan hasil Riskesdas masyarakat menggunakan obat kesehatan tradisional meningkat menjadi sebesar 44,3%, menunjukkan minat masyarakat dalam penggunaan obat tradisional meningkat. Daun jeruk purut berdasarkan hasil uji fitokimia mengandung alkaloid 1%, tanin 1,8%, flavonoid 0,687% dan saponin 0,98% yang dapat digunakan sebagai antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diameter zona hambat ekstrak daun jeruk purut sebagai antifungi terhadap Malassezia furfur dan kemampuan hambat ekstrak daun jeruk purut jika dibandingkan ketokonazol. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram Kirby Bauer dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% dengan kontrol positif ketokonazol dan kontrol negatif aquades steril. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk purut tidak mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur. Ketokonazol lebih efektif dibandingkan ekstrak daun jeruk purut dalam menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur.

Kata Kunci : Malassezia furfur, Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC)
Daftar Bacaan : 54 (2000-2020)

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Unnamed user with email repository@poltekkes-tjk.ac.id
Date Deposited: 07 Mar 2023 08:01
Last Modified: 07 Mar 2023 08:01
URI: http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3896

Actions (login required)

View Item
View Item