PENGELOLAAN LIMBAH PADAT B3 COVID 19 PADA PASIEN ISOLASI MANDIRI DI KABUPATEN PRINGSEWU

Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan besar yang disebabkan oleh Covid-19. Salah satu perubahan besar adalah peningkatan sampah medis. Limbah Covid-19 termasuk dalam Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3 karena dapat membahayakan kesehatan bahkan bagi keselamatan manusia. Selain merusak lingkungan, limbah medis yang digunakan untuk menangani Covid-19 berisiko besar menularkan virus corona jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan limbah padat B3 Covid-19 pada pasien isolasi mandiri di Kabupaten Pringsewu tahun 2022.
Penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif dengan menggambarkan informasi yang diperoleh berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian guna memberikan atau mempresentasikan hasil yang telah didapatkan dilapangan berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa belum terlaksana dengan merata sesuai surat edaran MenLHK No. SE.3/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2021 tentang Pengelolaan Limbah B3 dan Sampah dari Penanganan Corona Virus Disease-19 di Kabupaten Pringsewu sama seperti yang dikatakan oleh responden sebagai informan triangulasi mengatakan bahwa adanya faktor kendala antara lain: sumberdaya manusia, anggaran dan kesadaran masyarakat yang menjadi tolak ukur mengenai terlaksanakannya penerapan surat edaran MenLHK No. SE.3/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2021 tentang Pengelolaan Limbah B3 dan Sampah dari Penanganan Corona Virus Disease-19 di Kabupaten Pringsewu pada masa pandemi Covid-19.

Kata Kunci : Covid-19; Pengelolaan Limbah B3/Covid-19, Isolasi mandiri, Kebijakan pemerintah.