ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS DENGAN MASTITIS PADA NY. M DI DESA SIDOMULYO SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR

OKTAVIA, NI PUTU DEWI (2020) ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS DENGAN MASTITIS PADA NY. M DI DESA SIDOMULYO SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.

[thumbnail of 1. Halaman Sampul Luar.pdf] Text
1. Halaman Sampul Luar.pdf

Download (11kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (7kB)
[thumbnail of 1. Kata Pengantar.pdf] Text
1. Kata Pengantar.pdf

Download (131kB)
[thumbnail of 1. Daftar Isi.pdf] Text
1. Daftar Isi.pdf

Download (9kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf

Download (128kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf

Download (196kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf

Download (242kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (126kB)
[thumbnail of Kesimpulan dan Saran.pdf] Text
Kesimpulan dan Saran.pdf

Download (10kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (8kB)
[thumbnail of Lampiran.pdf] Text
Lampiran.pdf

Download (2MB)

Abstract

Masalah pada ibu nifas salah satunya yaitu mastitis. Mastitis adalah infeksi payudara. Tujuannya adalah memberikan asuhan kebidanan kepada Ny. M dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012-2013 menunjukkan bahwa 55% ibu menyusui mengalami payudara bengkak dan mastitis, kemungkinan hal tersebut disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan (Departemen Kesehatan RI, 2012). Berdasarkan data ibu nifas mastitis di Puskesmas Sekampung bahwa Ibu yang mengalami mastitis adalah 0,5% (Puskesmas Sekampung, 2018).
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. M dilakukan kunjungan selama 10 hari. Kunjungan pertama melakukan anamnesa, pemeriksaan tanda-tanda vital, melakukan perawatan payudara, memberitahu ibu untuk tidak menggunakan bra yang tidak terlalu ketat, istirahat yang cukup, minum obat secara teratur, melakukan teknik menyusui yang benar, dan makan makanan yang bergizi. Kunjungan kedua dan ketiga tetap melakukan perawatan payudara, teknik, melakukan teknik menyusui yang benar, tidak menggunakan bra terlalu ketat, menggunakan sedikit tetesan ASI , dan mengajarkan tekhik menyusui yang baik dan benar. Kunjungan keempat melakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah diberikan sebelumnya.
Evaluasi terhadap asuhan yang telah diberikan yaitu pada kunjungan pertama ibu masih merasa cemas payudara bengkak, terasa nyeri, warna kemerahan, badan masih demam panas dingin dan masih takut untuk menyusui. Kunjungan kedua ibu masih merasa cemas payudara masih bengkak, terasa nyeri, warna kemerahan kunjungan ketiga ibu sudah tidak cemas, badan sudah lumayan sehat, ASI sudah keluar namun payudara sebelah kiri masih nyeri dan berat. Kunjungan keempat ibu sudah tidak cemas, payudara sudah tidak merasakan nyeri, ASI keluar lancar dan bayi sudah menyusu dengan kuat.
Simpulan yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang telah dilakukan, mastitis pada Ny. M sudah teratasi dan tidak merasa nyeri lagi. Asuhan kebidanan ini sangat bermanfaat untuk mengatasi terjadinya abses payudara pada ibu sehingga penulis menyarankan ibu untuk lebih rajin melakukan perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar serta makan makanan yang bergizi.

Kata Kunci : Mastitis, Perawatan Payudara, Teknik menyusui yang benar.
Daftar Bacaan : 18 (2005-2019)

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi DIII Kebidanan Metro
Depositing User: editor punya metro
Date Deposited: 16 Jan 2023 07:50
Last Modified: 16 Jan 2023 07:50
URI: http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/2395

Actions (login required)

View Item
View Item