ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN PADA KASUS DIARE TERHADAP AN. A DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABUMI II TANGGAL 07-09 MARET 2022

Diare adalah buang air besar (BAB) dengan konsistensi feses lebih cair, dengan frekuensi >3 kali sehari, kecuali pada neonatus (bayi <1 bulan) yang mendapatkan ASI biasanya buang air besar dengan rekuensi lebih sering (5-6 kali sehari) dengan konsistensi baik dianggap normal.(Kemenkes, 2019).Kasus di Puskemas Kotabumi II kasus diare sepanjang tahun 2019–Maret 2022 sebanyak 224 kasus
Laporan Tugas Akhir ini bertujuanmemberikan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan pada kasus Diare terhadap An. A di Wilayah Kerja Puskemas Kotabumi II secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Hasil pengkajian didapatkan data: Defekasi 8x dalam 24 jam, feses, cair,bising usus hiperaktif,Turgor kulit menurun, membran mukosa kering, Suhu tubuh 38,3 oC, kulit merah, kulit terasa hangat selanjutnya ditetapkan diagnosa keperawatan Diare, Resiko Hipovolemia, dan Hipertermi. Rencana keperawatan dengan label SLKI EliminasiFekal (L.04033)Status Cairan (L.03028) dan Termogulasi (L.14134). Label SIKI Manajemen Diare (I.03101), Edukasi kesehatan (I.12383), Manajemen Hipovolemia (I.03116), Manajemen Hipertermia (I.15506). Implementasi dilakukan sesuai dengan label dan menyesuaikan perkembangan klien, pada tahap evaluasi dari tiga diagnosa dua diagnosa teratasi pada hari kedua yaitu diagnosa Resiko Hipovolemia dan Hipertermia sedangkan satu diagnosa teratasi pada hari ketiga yaitu diagnosa Diare.
Simpulan dari Laporan kasus ini adalah untuk memberikan gambaran bagaimana asuhan keperawatan dengan Gangguan Kebutuhan Cairan pada kasus Diare terhadap An. A di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabumi II pada tanggal 07-09 Maret 2022 melalui pengkajian hingga tahap evaluasi. Saran yang diberikan bagi pihak Puskesmas Kotabumi II diharapkan agar lebih mengingkatkan edukasi kepada masyarakat seperti memberikan pendidikan kesehatan untuk mencegah dehidrasi dengan caramembuat larutan gula garam untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, melakukan kompres hangat dan beri minum yang banyak jika anak sampai terjadi demam guna mencegah tubuh terlalu banyak kekurangan cairan saat anak terkena diare.

Kata kunci :Asuhan Keperawatan, Diare, Gangguan Kebutuhan Cairan
Daftar Bacaan :18 (2013-2022)