PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DAN GERD DI RSUD DR. H. BOB BAZAR, SKM KALIANDA TAHUN 2021

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dengan jumlah yang tinggi di dunia. Stroke Non H emoragik terjadi karena terganggunya suplai darah akibat tersumbatnya pembuluh darah. Kondisi yang dapat terjadi pada pasien stroke beragam, seperti kelumpuhan anggota gerak, bibir tidak simetris, bicara pelo atau afasia, nyeri kepala, penurunan kesadaran, dan kematian. Di provinsi lampung sendiri prevalensi stroke berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 3,7% sedangkan prevalensi berdasarkan yang terdiagnosis tenaga kesehatan dan gejala adalah 5,4%, dari diagnosa tenaga kesehatan (Nakes) yaitu diperkirakan mencapai 42.815 dan pada diagnosis Nakes/gejala 68.393 (Riskesdas, 2013).Tujuan penelitian ini adalah Untuk memahami dan menerapkan proses asuhan gizi terstandar pada pasien stroke di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Tahun 2021
Jenis penelitian ini yaitu studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke yang dirawat di ruang rawat inap di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Tahun 2021. Subjek penelitian ini adalah 1 pasien stroke yang di rawat inap dengan lama rawat minimal 3 hari sampai pasien pulang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien dengan status gizi obesitas tahap 1 di diagnosa stroke non hemoragik dan GERD. Diagnosis gizi yang tegakkan adalah asupan oral tidak adekuat, kelebihan BB/obesitas, dan kurang dapat monitoring diri. Pasien diberikan diet stroke dan diet lambung 1524,3 kkal dengan bentuk makanan lunak. Hasil monitoring evaluasi selama 3 hari tidak ada perubahan antropometri yang signifikan, kondisi fisik pasien semakin membaik,dan asupan pasien mengalami peningkatan hingga pada hari ketiga mencapai >80% dari kebutuhannya yaitu kalori 84,28%, protein 83,16%, lemak 89,2%, dan karbohidrat 78,53%.
Disimpulkan status gizi pasien beradasarkan LILA adalah berat badan lebih, fisik/klinis badan sebelah kiri tidak dapat digerakan, sulit membuka mulut dan komunikasi, serta nyeri dibagian ulu hati sudah mulai membaik, tidak ada pemeriksaan lab ulang sehingga tidak ada data pembanding, dan asupan pasien mengalami peningkatan sampai hari ketiga. Pasien diharapkan dapat menjalankan diet dengan bantuan dan dukungan keluarga sesuai edukasi yang telah diberikan serta tetap memperhatikan anjuran makanan untuk pasien stroke dan mengurangi kebiasaan merokonya.
Kata kunci :Stroke Non hemoragik, Asuhan Gizi
Daftar bacaan : 2006-2020