RINGKASAN
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menulardisebabkan oleh mycobacterium tuberkulosis yang menyerang paru dan organ lain. Di Lampung terkonfirmasi ada 31.462 kasus. Dan di RSUD Mayjend HM Ryacudu tahun 2020 41 kasus dan pada 2021-2022 31 kasus. Rumusan masalah pada laporan tugas akhir ini adalah bagaimana asuhan keperawatan terhadap Ny.R dengan gangguan oksigenasi pada kasus tuberkulosis paru di Ruang Paru RSUD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara. Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini yaitu untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien tuberkulosis paru dengan gangguan oksigenasi tentang pengkajian, diagnosa, rencana, implementasi dan evaluasi di RSUD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara pada tanggal 28 Februari-04 Maret 2022.
Hasil pengkajian yang didapatkan pada Ny.R 57 tahun klien mengatakan sesak napas, batuk lebih dari 1 bulan disertai dengan sekret yangsulit keluar, terdengar suara ronkhi dan sputum tertahan, frekuensi napas 28x/menit, nafsu makan berkurang, mual dan muntah, hanya tidur4 jam/hari dan pasien tampak lesu. Diagnosa yang mucul adalah bersihan jalan napas tidak efektif, defisit nutrisi dan gangguan pola tidur. Luaran yang ditetapkan yaitu bersihan jalan napas, status nutrisi, dan pola tidur. Target luaran yang ditetapkan manajemen jalan napas, manajemen nutrisi, dan dukungan tidur. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan. Evaluasi yang didapatkan selama 3 hari diagnosa gangguan pola tidur masalah teratasi sedangkan pada diagnosa bersihan jalan napas tidak efektif dan defisit nutrisi masalah teratasi sebagian.
Simpulan dari penulis didapatkan secara nyata tentang asuhan keperawatan dengan kasus tuberkulosis paru pada Ny.R dengan gangguan oksigenasi. Saran untuk kelanjutan intervensi yaitu agar lebih meningkatkan perawatan terhadap pasien dengan kasus tuberkulois yang sudah disusun untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Tuberkulosis Paru, Gangguan Oksigenasi
Sumber bacaan : 26 (2002-2021)
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui vektor lalat yang hinggap pada kotoran kemudian membawa bakteri E.coli, Salmonella, Shigella atau yang lain,dan hinggap pada makanan atau minuman manusia. Insektisida hayati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan ternyata berpotensi untuk mengendalikan vektor, baik untuk pemberantasan larva maupun lalat dewasa, karena terbuat dari bahan alami/nabati, maka jenis insektisida ini bersifat mudah terurai (bio-degradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan. L.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas larutan bawang putih (Allium sativum L.) dalam membunuh lalat rumah (Musca domestica).
Pada penelitian ini setiap perlakuan menggunakan masing-masing konsentrasi 0% sebagai kontrol, 5%, 15%, 25%, 35%, 45% sebagai perlakuan. Masing-masing konsentrasi dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan dilakukan secara keseluruhan dengan waktu pengamatan 30 menit, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam. Jumlah lalat yang digunakan pada masing-masing adalah 10 lalat. Berdasarkan dari hasil penelitian konsentrasi yang paling efektif untuk membunuh lalat Musca domestica adalah konsentrasi 45% dan waktu kontak 4 jam. Adanya pengaruh konsentrasi terhadap kematian lalat konsentrasi yang paling efektif yaitu 45% dan waktu kontak yang paling efektif yaitu 4 jam, semakin tinggi konsentrasi dan semakin lama paparan ekstrak bawang putih (Allium sativum L.) yang digunakan maka semakin efektif dalam membunuh lalat rumah (Musca domestica).
Perlu penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan ekstrak bawang putih (Allium sativum L.) dalam membunuh lalat rumah. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya melakukan perhitungan berapa kali jumlah penyemprotan yang digunakan dalam membunuh vektor.
Kata Kunci : Musca domestica, Bawang putih (Allium sativum L.),Bunuh
Daftar bacaan : 31 (2009-2021)