%0 Thesis %9 Diploma %A SRIMULYANI, DYAH %A Poltekkes Tanjungkarang, %A Jurusan Kebidanan, %A Sarjana Terapan Kebidanan Metro, %B Kebidanan Metro %D 2021 %F repo:829 %I Poltekkes Tanjungkarang %T HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KECAMATAN METRO SELATAN %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/829/ %X Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram berdasarkan penimbangan yang dilakukan saat lahir sampai dengan 24 jam pertama pemantauan tanpa membedakan masa gestasi. Hasil Utama Riskesdas Tahun 2018 proporsi BBLR kurun waktu 2007-2018 terjadi peningkatan, yaitu pada tahun 2007 sebanyak 5,4%, tahun 2010 sebanyak 5,8%, tahun 2013 sebanyak 5,7%, dan tahun 2018 sebesar 6,2%. BBLR memilik dampak secara langsung: hipotermia, hipoglikemia, gangguan cairan elektrolit, hiperbilirubinemia, sindrom gawat napas, infeksi, apnea of prematuity, dan anemia serta jangka panjang gangguan perkembangan, gangguan pertumbuhan, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, penyakit kronis paru, kenaikan angka kesakitan, kenaikan frekuensi kelainan bawaan. Penyebab terjadinya BBLR merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang melalui suatu proses yang berlangsung selama masa kehamilan seperti faktor ibu, faktor kebiasaan, faktor janin dan faktor lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi antenatal care (ANC) dan kekurangan energi kronis (KEK) dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kecamatan Metro Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan case control.Case control yaitu suatu penelitian dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan melihat variabel–variabel yang mempengaruhi di masa yang sama. Variabel penelitian BBLR, frekuensi ANC dan KEK, serta objek penelitian adalah bayi yang mengalami BBLR. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 15 sampel kasus bayi baru lahir dengan berat lahir rendah sedangkan kontrol 30 sampel bayi baru lahir dengan berat lahir normal dan sampel total berjumlah 45 bayi. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Metro Selatan.Teknik pengambilan sampel dengan metode sampling kuota. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa check list dengan cara pengumpulan data adalah dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan frekuensi ANC dengan kejadian BBLR (p-value = 0,019 ≤ 0,05 dan OR = 6,000), ada hubungan KEK dengan kejadian BBLR (p-value = 0,036 ≤ 0,05 dan OR = 4,500). Saran untuk tenaga kesehatan agar meningkatkan program promosi kesehatan pada ibu hamil dengan memanfaatkan teknologi dapat membetuk kelompok kecil ibu hamil dengan memberikan edukasi-konseling atau penyuluhantentang pentingnya gizi masa kehamilan dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan tepat waktu agar kesehatan ibu dan janin tetap aman dan sehat. Kata Kunci : Hubungan, Frekuensi ANC, KEK, BBLR Daftar Bacaan : 71 (1998–2021)