TY - THES M1 - diploma AV - restricted PB - POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG TI - PERBEDAAN KADAR ALBUMIN SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG UR - http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7311/ ID - repo7311 A1 - SABILLA, SHALSA AYU N2 - Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit yang disebabkan kerusakan pada ginjal selama >3 bulan yang bersifat irreversible dan menahun sehingga membutuhkan terapi hemodialisa. Pasien PGK mengalami kehilangan protein melalui urin yang menyebabkan penurunan kadar albumin serum/hipoalbuminemia. Albumin serum merupakan penentu utama tekanan osmotik plasma darah serta indikator penting morbiditas dan mortalitas pasien PGK. Hemodialisa merupakan terapi pengganti fungsi ginjal untuk membuang sampah metabolik dan memperbaiki abnormalitas biokimia didalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar albumin sebelum dan sesudah hemodialisa pada pasien PGK di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode penelitian adalah analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2023. Populasi penelitian berjumlah 201 pasien PGK yang menjalani hemodialisa di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2023. Sampel penelitian berjumlah 30 responden dengan kriteria pasien PGK yang menjalani terapi hemodialisa 2- 3x/minggu, tidak melakukan transfusi albumin, dan diketahui lama waktu hemodialisanya. Analisis data menggunakan paired sample T-test. Hasil penelitian didapat rata-rata kadar albumin sebelum hemodialisa 3,25 gr/dL dan rata-rata kadar albumin sesudah hemodialisa 3,53 gr/dL. Hasil analisis menggunakan wilcoxon signed rank menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kadar albumin sebelum hemodialisa dan sesudah hemodialisa pada pasien PGK dengan nilai signifikansi 0,001 <0,05/(p<0,05). Kata kunci : Hemodialisa, Kadar Albumin, Penyakit Ginjal Kronik (PGK) Daftar bacaan : 60 (2000-2023) Y1 - 2024/10/15/ ER -