%0 Thesis %9 Diploma %A Dyah P, RR.Ratnasari %A Elina Prasetiowati, lies %A Politekkes Tanjungkarang, %A Jurusan Kesehatan Gigi, %A D3 Kesehatan Gigi, %B D3 Kesehatan Gigi %D 2015 %F repo:725 %I Poltekkes Tanjungkarang %T Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/725/ %X Abstract Karies gigi dapat dicegah dengan menggunakan antimikroba, yaitu bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) pada kelopak bunga, mengandung bahan aktif antara lain flafonoid, fenol atau polifenol, asam sitrat, saponin, tanin. Flavonoid berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme, karena mampu membentuk senyawa kompleks dengan protein melalui ikatan hidrogen. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya hambat minimum terhadap bakteri Streptococcus mutans dan mengetahui daya hambat berbagai konsentrasi ekstrak kelopak rosella terhadap bakteri Streptococcus mutan. Jenis penelitian ini adalah true eksperimental dengan rancangan posttes only desaign, dalam rancangan ini perlakuan atau intervensi telah dilakukan, kemudian dilakukan pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah ekstrak kelopak bunga rosella. Dengan sampel ekstrak kelopak bunga rosella dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%. Analisis Data Uji One Way ANOVA. Data diolah dengan pogram Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16.0 for windows . Uji Multiple Comparisons Bonferroni. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, daya hambat bakteri Streptococcus mutans terbentuk pada konsentrasi 70% sebesar 10,98 mm. Pada kosentrasi 10% sebesar 6,79 mm, konsentrasi 20% sebesar 7,34 mm, konsentrasi 30% sebesar 8,11 mm, konsentrasi 40% sebesar 8,27 mm, konsentrasi 50% sebesar 8,95mm, konsentrasi 60% sebesar 9,40 mm, konsentrasi 70% sebesar 10,98 mm, konsentrasi 80% sebesar 11,31 mm, konsentrasi 90% sebesar 12,90 mm, konsentrasi 100% sebesar 14,74 mm.