%X ABSTRAK Menurut data badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2011-2012 bahwa insiden fraktur semakin meningkat, terdapat 5,6 juta orang meninggal dunia dan 1,3 juta orang menderita fraktur akibat kecelakaan lalu lintas. Gejala utama yang sering dirasakan pada pasien fraktur adalah nyeri tajam dan tertusuk-tusuk. Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial. Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut pola pengobatannya yaitu menggunakan analgesik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan analgesik pada pasien fraktur di poli bedah orthopedi dan traumatik di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu 100 sampel rekam medik pasien fraktur di tahun 2023, dengan menggunakan alat ukur berupa lembar pengambilan data dan checklist. Hasil penelitian dari 100 rekam medis pasien, yang paling banyak menderita fraktur adalah pasien berusia 56-65 tahun (20%) dan jenis kelamin pasien terbanyak yaitu perempuan (51%). Jenis fraktur terbanyak yaitu fraktur clavicle (15%). Golongan obat analgesik yang digunakan yaitu analgesik non opioid pada bulan pertama (85,2%), pada bulan kedua (90,4%), pada bulan ketiga (93,7%). Jenis zat aktif yang diresepkan pada pasien fraktur yaitu meloxicam pada bulan pertama (23,5%), pada bulan kedua (28,7%), pada bulan ketiga (28,2%). Penggunaan analgesik yang diresepkan yaitu tunggal pada bulan pertama (88%), pada bulan kedua (92%), pada bulan ketiga (94%). Bentuk sediaan yang paling banyak digunakan yaitu tablet pada bulan pertama (83,8%) pada bulan kedua (91,5%), pada bulan ketiga (94,2%). Ketepatan dosis yang diberikan selama masa pengobatan yaitu sesuai pada bulan pertama (99%), pada bulan kedua (98%), bulan ketiga (98%). Penyesuaian dosis yang diberikan pada pasien fraktur yaitu obat dengan perubahan zat aktif selama masa pengobatan (43%). Obat penyerta yang diberikan yaitu ossopan 800mg pada bulan pertama (40,4%), pada bulan kedua (42,1%), pada bulan ketiga (35,7%). Kata Kunci : Fraktur, pola pengobatan, penggunaan analgesik, jenis analgesik Daftar Bacaan : 54 (2000-2024) %D 2024 %T GAMBARAN PENGGUNAAN ANALGESIK PADA PASIEN FRAKTUR DI POLI BEDAH ORTHOPEDI DAN TRAUMATIK DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG %L repo7014 %I Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang %A ARINDA RAUDATUL AISYI