%L repo6866 %X ABSTRAK Talasemia adalah penyakit kelainan darah genetik berupa penurunan kemampuan sintesis jumlah rantai globin sehingga mengakibatkan sel darah merah terbentuk secara abnormal dan hemoglobin tidak dapat membawa oksigen dalam jumlah yang cukup. Hal ini menyebabkan anemia sehingga pasien membutuhkan transfusi darah secara rutin. Transfusi darah yang dilakukan berulang menyebabkan terjadinya penumpukan zat besi dalam tubuh. Salah satu parameter yang digunakan untuk melihat zat besi dalam tubuh adalah pemeriksaan kadar feritin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbandingan kadar feritin berdasarkan frekuensi transfusi darah pada pasien talasemia mayor di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Sampel pada penelitian ini adalah pasien talasemia yang melakukan transfusi darah sebanyak 28 pasien. Analisa data yang digunakan adalah Uji Independent Sample T-Test. Hasil uji menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar feritin pada pasien talasemia yang melakukan transfusi sebanyak 2 kali dalam 1 bulan dan yang melakukan transfusi >2 kali dalam 1 bulan ditunjukkan dengan p value = 0,376 (p value >0,05). Kata Kunci : Talasemia, Feritin, Zat besi, Transfusi darah Daftar Bacaan : 32 (2007-2023) %I Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang %T PERBANDINGAN KADAR FERITIN BERDASARKAN FREKUENSI TRANSFUSI DARAH PADA PASIEN TALASEMIA MAYOR DI RUMAH SAKIT Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG %D 2024 %A RISA ARSELIA