%I Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang %L repo6798 %A FITRI HANDAYANI %X ABSTRAK Whole blood merupakan produk darah yang terdiri dari sel darah merah, leukosit, trombosit, dan plasma darah. Satu kantong whole blood memiliki volume 350 ml darah dan 49 ml antikoagulan. Umumnya, whole blood akan diolah menjadi PRC (Packed Red Cells), namun ada juga yang disimpan terlebih dahulu karena berbagai alasan. Lamanya waktu penyimpanan dapat menurunkan kadar dan kemurnian DNA. Untuk menjaga kondisi supaya tidak rusak, sampel darah ditempatkan di dalam lemari pendingin (refrigerator) dengan suhu 2-80C. Penundaan pemeriksaan dapat menyebabkan perubahan hasil uji karena darah bersifat mudah rusak jika dibiarkan dalam kondisi yang tidak ideal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh waktu penyimpanan sampel whole blood darah donor terhadap kuantitas HBV DNA dengan metode Real-Time PCR. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimental dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif. Variabel bebas penelitian ini yaitu pengaruh waktu penyimpanan sampel whole blood dan variabel terikat adalah kuantitas HBV DNA dengan metode Real-Time PCR. Data diolah dengan menggunakan uji Regresion Linear untuk melihat pengaruh waktu penyimpanan whole blood terhadap kuantittas HBV DNA diperoleh p-value 0,120. Maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara lama simpan sampel whole blood 1, 3, dan 7 hari terhadap kuantitas HBV DNA. Kata Kunci : Whole blood , Waktu Penyimpanan, Kuntitas HBV DNA Daftar Bacaan : 31 (2002-2023) %T PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN SAMPEL WHOLE BLOOD TERHADAP KUANTITAS HBV DNA DENGAN METODE REAL-TIME PCR %D 2024