%L repo6792 %X RINGKASAN Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa faktor yangmeningkatkan resiko mengalami diare seperti faktor lingkungan dan perilaku ibu. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi adalah sarana air bersih, SPAL, pembuangan sampah. Sedangkan, perilaku ibu yang beresiko seperti perilaku cuci tangan, memasak air, pemberian ASI, dll. Daridata2021 sampai 2023 yang diperoleh dari Puskesmas Kaliasin angka kejadian diare selalu meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan perilaku ibu dengan kejadian diare balita.Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui hubungan sarana air bersih, kepemilikan jamban sehat, perilaku ibu mencuci tangan dengan sabun, perilaku memasak air. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaf dengan rancangan Cross Sectional. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi pada data yang ada di buku register kunjungan UPT Puskesmas Kaliasin Tahun 2023. Dari penelitiaan yang telah dilakukan bahwa Ada hubungan Sarana Air Bersih(SAB) dengan kejadian Diare Balita diwilayah kerja Puskesmas Kaliasin Tahun 2024 (pvalue =0,000). Ada hubungan kepemilikan jamban sehat dengan kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Kaliasin Tahun 2024 (p value =0,000). Ada hubungan perilaku mencuci tangan dengan sabun dengan kejadian Diare balitadi wilayah kerja Puskesmas Kaliasin Tahun2024 (pvalue =0,000). Ada hubungan perilaku memasak air dengan kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas KaliasinTahun2024(p value =0,000). Oleh karena itu harus ada sinkronisasi antara pelayanan kesehatan dan masyarakat. Kata Kunci : Diare, faktor lingkungan, faktor perilaku Daftar Bacaan : 27 (2012-2024) %I Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang %T HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA DI UPT PUSKESMAS KALIASIN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2024 %D 2024 %A MAILINDA SURI