%0 Thesis %9 Diploma %A RESINTA PUTRI, REZA %A Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, %A Jurusan Kebidanan Metro, %A Sarjana Terapan Kebidanan Metro, %B JURUSAN KEBIDANAN METRO %D 2024 %F repo:6719 %I POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG %T HUBUNGAN PEMBERIAN MP-ASI DAN ASI EKSKLUSIF SERTA IMUNISASI TERHADAP STUNTING PADA BADUTA DI PUSKESMAS YOSOMULYO TAHUN 2024 %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/6719/ %X ABSTRAK Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya. Pravelensi stunting di Indonesia pada tahun 2021 ada 24,4% dan 21,6% menurun pada tahun 2022. Pravelensi stunting di Lampung tahun 2021 yaitu 18,5% dan 15,2% pada tahun 2022. Target stunting di Lampung yaitu 10,8%. Pravelensi stunting di Kota Metro pada tahun 2021 yaitu 7,29% dan 10,4% meningkat pada tahun 2022. Di Puskesmas Yosomulyo Kota Metro pada tahun 2021 pravelensi stunting 11% (112 dari 1.643 balita) dan tetap 11% (181 dari 1.321 balita) pada tahun 2022. Angka ini lebih tinggi dari target stunting di Kota Metro yaitu 9,5%. Stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga masih terjadi tingginya angka stunting, diantaranya pemberian MP-ASI yang tidak sesuai, ASI Eksklusif dan imunisasi yang tidak lengkap sesuai usia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stunting dengan pemberian MP-ASI, ASI Eksklusif dan Imunisasi lengkap sesuai usianya di wilayah kerja Puskesmas Yosomulyo. Jenis penelitian analitik, desain case control, populasi seluruh baduta di Puskesmas Yosomulyo: 665 baduta. Besar sampel berdasarkan rumus analitik komparatif kategorikal tidak berpasangan, diperoleh 66 responden (33 kelompok kasus dan 33 kelompok kontrol). Variabel independent: MP-ASI, ASI Eksklusif dan Imunisasi, variabel dependen: stunting. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi buku KIA dengan cara wawancara dan study dokumentasi. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan ujiChi-Square dan dilanjutkan menggunakan uji odds ratio. Hasil penelitian menunjukkan proporsi dari 66 baduta pada kelompok kasus didapatkan: 57,6% MP-ASI yang diberikan tidak seusai dengan usianya, 60,6% tidak diberikan ASI Ekslusif, dan 54,5% yang tidak diberikan imunisasi lengkap sesuai usianya. Analisis bivariat: pemberian MP-ASI tidak sesuai usia (p=0.047, OR=3,1), ASI Ekslusif (p=0.013, OR=4,1) dan imunisasi tidak lengkap sesuai usianya (p=0.023, OR=3,7). Simpulannya: ada hubungan stunting dengan pemberian MP-ASI tidak sesuai usianya, ASI Eksklusif dan Imunisasi tidak lengkap sesuai usianya pada baduta di Puskesmas Yosomulyo Kota Metro. Saran : upaya yang dapat dilakukan bagi tenaga kesehatan untuk mencegah dan menanggulangi stunting dengan pemberian menu MP-ASI sesuai usia, meningkatkan promosi ASI Ekslusif dan memastikan anak mendapatkan imunisasi secara lengkap sesuai usianya serta memantau tumbuh kembang anak. Kata Kunci : Stunting, Baduta, MP-ASI, ASI Eksklusif, Imunisasi Daftar Bacaan : 67 (2010-2024)