%L repo6610 %X RINGKASAN Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Dimana pada usia 10-14 tahun masalah gigi rusak/berlubang/sakit (44,38). Karies disebabkan oleh faktor eksternal dan internal, salah satu faktor internal penyebab karies adalah faktor substrat. Faktor substrat berasal dari jenis makanan yang dimakan. Ada dua jenis makananan yaitu makanan yang dapat merusak gigi seperti makanan yang manis dan melekat dan makanan yang menyehatkan seperti makanan yang berserat dan berair. Sehingga lebih baik memakan makanan yang berserat dan berair karena dapat menghalangi pembentukan karies pada gigi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan atau pengaruh skor debris indeks sebelum dan sesudah mengunyah tebu dengan hasil uji wilcoxon di dapatkan p-Value 0.001 dan adanya perbedaan atau pengaruh skor debris indeks sebelum dan sesudah mengunyah naga putih dengan hasil uji wicoxon di dapatkan p-Value 0.001. Buah naga putih lebih berpengaruh dalam menurunkan skor debris indeks dibandingkan tebu dengan hasil uji mann whitney dapat dilihat naga putih memiliki mean ranks 24.11 lebih besar dari mean rank tebu 16.08 dengan p-Value 0.027. Saran pada siswa kelas V SDN 2 Negeri Katon dan kelas V SDN 4 Negeri Katon diharapkan agar mengunyah tebu dan naga putih untuk kebersihan gigi dan mulut serta melakukan pengunyahan yang baik dan benar. Kata kunci Daftar bacaan : Tebu, Buah Naga Putih, Skor Debris Indeks : 32 (2010-2024) %A INDAH HARINI APRILITA %I Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang %D 2024 %T PERBEDAAN MENGUNYAH TEBU DAN BUAH NAGA PUTIH TERHADAP SKOR DEBRIS INDEKS PADA SISWA KELAS V SDN 2 NEGERI KATON DAN KELAS V SDN 4 NEGERI KATON