%L repo6461 %X ABSTRAK Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah genetik yang ditandai dengan tidak ada atau menurunnya sintesis salah satu dari rantai α, β dan atau rantai globin lainnya sehingga membentuk struktur normal molekul hemoglobin. Pengobatan yang dilakukan pasien thalasemia yaitu dengan transfusi darah, penumpukan zat besi akibat transfusi akan menyebabkan terbentuknya besi bebas yang dapat mengkatalisis pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS), hal tersebut dapat mengindikasikan kerusakan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama transfusi terhadap kadar kreatinin pada pasien thalasemia mayor di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian ini mencakup bidang imunohematologi yang bersifat kuantitatif desain penelitian yang digunakan adalah korelasi analitik dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien thalasemia mayor sebanyak 83 orang dan sebanyak 32 orang pasien merupakan sampel yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 sampel terdapat 2 sampel yang memiliki kadar kreatinin diatas batas normal dengan rata-rata kadar kreatinin pasien berjenis kelamin laki-laki 0,4 mg/dL dan perempuan 0,2 mg/dL, dengan lama menjalani transfusi selama 18 dan 32 tahun. Sampel penelitian ini diolah dengan uji korelasi spearman dan didapakan hasil uji korelasi dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan nilai koefesien korelasi sebesar 0,590 yang menandakan bahwa terdapat hubungan antara lama transfusi terhadap kadar kreatinin pada pasien thalasemia mayor dengan kekuatan korelasi yang sedang. Kata Kunci : Thalasemia, Transfusi, Reaksi Tranfsusi, Kreatinin Daftar Bacaan : 27 (2014-2024) %I Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang %T HUBUNGAN LAMA TRANSFUSI TERHADAP KADAR KREATININ PADA PASIEN THALASEMIA MAYORDI RUMAH SAKIT Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG %D 2024 %A LAILA KURNIATI SAUMI