%0 Thesis %9 Diploma %A KHARISMA, GANDES ZAHRA %A Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, %A Jurusan Keperawatan Tanjungkarang, %A Ners, %B Jurusan Keperawatan Tanjungkarang %D 2024 %F repo:6092 %I Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang %T ANALISIS TINGKAT NYERI PASIEN POST SECTIO CAESAREA DENGAN INTERVENSI AROMATERAPI PEPPERMINT DI RS BHAYANGKARA POLDA LAMPUNG TAHUN 2024. %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/6092/ %X ABSTRAK Kejadian sectio cesarea atau c-section terus meningkat secara global, saat ini terhitung lebih dari 21% semua persalinan melalui sectio caesarea dan akan terus meningkat sampai dengan 29% pada tahun 2030. Hasil pre survey di ruang operasi RS Bhayangkara Polda Lampung yang dilakukan oleh penulis pada bulan Januari April tahun 2024, terdapat jumlah persalinan sectio caesarea sebanyak 159 orang, proporsi penyebab plasenta previa sebanyak 11 kasus (6,91%), letak sungsang sebanyak 19 kasus (11,94%), KPD sebanyak 49 kasus (30,81%), CPD 13 kasus (8,17%), Riwayat sectio caesarea sebanyak 22 kasus (13,83%), PEB sebanyak 21 kasus (13,20%), partus lama sebanyak 24 kasus (15,09%) dan rata-rata mengalami nyeri post sectio caesarea. Nyeri post sectio caesarea menimbulkan berbagai dampak serius bagi ibu dan bayi seperti tertunda dan terbatasnya mobilisasi dini, gangguan bonding attachment, berkurangnya nutrisi bayi akibat ketidaknyamanan pemberian ASI, serta penurunan kualitas. Selain efek negatif secara fisik bagi ibu, secara psikologis tindakan sectio caesarea juga berdampak pada rasa cemas karena menurunnya kualitas tidur sehingga ibu menjadi stres jika dilakukan pembedahan kembali. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat nyeri pasien post sectio caesarea dengan intervensi aromaterapi peppermint. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 7-10 Mei 2024. Di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung. Desain penelitian studi kasus dengan 1 pasien sampel penelitian pada pasien post sectio caesarea. Skala nyeri diukur dengan menggunakan numeric rating scale. Pasien diberikan intervensi 1 x sehari dengan aromaterapi peppermint selama 30 menit. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pemberian intervensi aromaterapi peppermint lebih memberikan hasil yang maksimal dalam menurunkan skala nyeri. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya skala nyeri setelah diberikan intervensi pada pasien hari pertama dengan skala nyeri 5 kemudian setelah dilakukan aromaterapi peppermint pada hari ke 4 skala nyeri menurun menjadi 1. Peneliti menyarankan kepada perawat RS Bhayangkara agar dapat menggunakan aromaterapi peppermint sebagai salah satu alternatif pendamping terapi farmakologi untuk menurunkan nyeri pada pasien post sectio caesarea karena tidak memerlukan biaya yang mahal dan mudah dilakukan. Kata Kunci Daftar Bacaan : Aromaterapi Peppermint, Post Sectio Caesarea : 46 (2009-2023)