@phdthesis{repo5946, school = {Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang}, month = {October}, year = {2024}, title = {ANALISIS TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI URETEROLITOTOMI DENGAN INTERVENSI PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DI RUANG RAWAT INAP BEDAH UROLOGI RSUD JEND. AHMAD YANI METRO TAHUN 2024}, url = {http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/5946/}, author = {SANI, DIAN ANIS}, abstract = {Ureterolithiasis adalah pembentukan batu pada saluran kemih yang disebabkan oleh banyak faktor. Angka kejadian batu ureter menurut World Health Organization (WHO) terdapat 58.650kasus, di Indonesia diperkirakan terdapat 170.000 kasus setiap tahunnya, dan pada bulan Januari-Maret 2024 terdapat 21 pasien ureterolithiasis (batu ureter) di RSUD Jend. Ahmad Yani Metro. Sebagian besar kasus ureterolithiasistatalaksanaan yang diberikan berupa prosedur operasi ureterolitotomi. Proses pembedahan pada dasarnya menyebabkan nyeri. Salah satu teknik untuk menurunkan nyeri yaitu menggunakan teknik non farmakologi dengan terapi teknik relaksasi otot progressif.Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat nyeri pasien post operasi ureterolitotomi dengan intervensi progressive muscle relaxation. Metode dalam asuhan keperawatan menggunakan pendekatan study case pada pasien post operasi ureterolitotomi dengan masalah nyeri akut, dilaksanakan pada tanggal 06-11 Mei 2024, studi kasus ini menggunakan lembar observasi skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS) dan wawancara. Hasil dari asuhan keperawatan setelah dilakukan latihan teknik relaksasi otot progressif selama 3 hari, pasien mengatakan nyeri berkurang dari skala nyeri 7 (berat) menjadi skala nyeri 2 (ringan).Hal ini menunjukkan bahwa latihan relaksasi otot progressif efektif terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi ureterolitotomi. Peneliti menyarankan agar perawat dapat melakukan relaksasi otot progresif sebagai intervensi pendukung, yang dapat membantu menurunkan nyeri pada pasien, setelah diberikannya obat analgetik. Kata kunci :Ureterolithiasis,Ureterolitotomi, Relaksasi Otot Progresif Daftar referensi : 40 (2016-2024)} }