%0 Thesis %9 Diploma %A JULIANA, TRI PRISCA %A POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG, %A JURUSAN GIZI, %A D3 GIZI, %B JURUSAN GIZI %D 2024 %F repo:5891 %I POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG %T Gambaran food neophobia terhadap buah, sayur dan status gizi pada anak prasekolah di TKN Pedesaan Negara Batin Kabupaten Way Kanan Lampung. %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/5891/ %X ABSTRAK Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 4 sampai 6 tahun. Salah satu perilaku makan anak yang menimbulkan kekhawatiran besar bagi orang tua adalah food neophobia. Neophobia makanan ditandai dengan penolakan anak terhadap makanan yang baru atau asing, baik secara visual maupun rasa. Anak-anak cenderung memiliki neophobia terhadap buah dan sayur karena orang tua mereka mungkin tidak tahu cara membuat menu yang baik dan makanannya tidak banyak pilihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran food neophobia terhadap buah, sayur dan status gizi pada anak prasekolah di TKN Pedesaan Negara Batin Kabupaten Way Kanan Lampung.Penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2023. Populasi penelitian ini anak kelas nol kecil dan nol besar di TKN Pedesaan dengan jumlah 67 siswa. Lokasi penelitian ini di TKN Pedesaan Negara Batin Kabupaten Way Kanan Lampung. Berdasarkan hasil penelitian mengenai perilaku food neophobia terhadap buah dan sayur pada anak prasekolah di TKN Pedesaan Negara Batin menunjukkan hasil yang cukup tinggi yaitu sebanyak 46,2%. Food neophobia pada anak ternyata lebih condong ke sayur daripada buah hal ini dibuktikan dengan frekuensi konsumsi sayur yang lebih rendah daripada rekuensi konsumsi buah. Dengan tingginya angka perilaku food neophobia terhadap buah dan sayur pada anak prasekolah diharapkan untuk pihak sekolah dan puskesmas setempat dapat mengadakan program-program gizi dengan bentuk yang menarik bagi siswa dengan tema memperkenalkan buah dan sayur yang bervariasi. Diharapkan juga untuk orangtua perlu meluangkan sedikit waktu untuk memperkenalkan dan mengolah makanan baru menjadi lebih bervariasi dan bergizi seimbang. Kata kunci : Anak prasekolah, Food neophobia, Gizi seimbang Daftar bacaan : 60 ( 1992 – 2022 )