%0 Thesis %9 Diploma %A HERJUNO, THOMAS %A Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, %A Jurusan Keperawatan Tanjungkarang, %A D3 Keperawatan Tanjungkarang, %B Jurusan Keperawatan Tanjungkarang %D 2024 %F repo:5757 %I Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang %T ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSIS BRONKOPNEUMONIA DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT DR. A. DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2024 %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/5757/ %X Pada 2019, WHO melaporkan bronkopneumonia menyebabkan 15% kematian balita.. Kemenkes RI melaporkan persentase kasus bronkopneumonia pada balita di Indonesia mencapai 38% di tahun 2022. Karya tulis ini berfokus pada gangguan kebutuhan oksigenasi pada pasien bronkopneumonia. Tujuan penulisan karya tulis ini untuk memberi gambaran asuhan keperawatan gangguan kebutuhan oksigenasi pada pasien bronkopneumonia. Metode yang digunakan yakni pendekatan asuhan keperawatan meliputi pengkajian, analisis data, penetapan diagnosis, rencana intervensi, implementasi, dan evaluasi. Asuhan keperawatan dilakukan selama 3 hari kepada 2 pasien bronkopneumonia di Ruang Anak RS Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung. Pengkajian pasien 1 dilakukan di tanggal 3 Januari 2024, dan pasien 2 pada tanggal 4 Januari 2024. Hasil pengkajian kedua pasien, ditemukan keluhan sesak napas dan batuk pilek, pernapasan cuping hidung, pola napas cepat (RR pasien 1: 46x/menit, RR pasien 2: 68x/menit), dan penumpukan sekret. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan yakni pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas (penumpukan sekret) dan bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi. Implementasi dilakukan selama 3 hari, yakni memonitor pola napas, sputum, dan TTV, memberi terapi oksigen 2-3L, melakukan fisioterapi dada, memberikan obat oral, intravena, dan inhalasi, edukasi batuk efektif, mengatur posisi, edukasi batuk efektif, edukasi pentingnya kecukupan nutrisi dan istirahat, dan melibatkan pengasuh dalam proses perawatan. Hasil evalusi didapati sesak napas dan batuk pilek pada kedua pasien menurun. Penulis menemukan perawat ruangan belum menerapkan prinsip atraumatic care secara maksimal, sehingga bagi profesi perawat diharapkan untuk dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak yang komperhensif dengan menerapkan prinsip atraumatic care. Kata kunci: bronkopneumonia, oksigenasi, pola napas, bersihan jalan napas Daftar referensi : 19 (2014-2023)