%0 Thesis %9 Diploma %A DAMAYANTI, MEISYA %A POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG, %A JURUSAN GIZI, %A D3 GIZI, %B JURUSAN GIZI %D 2024 %F repo:5671 %I POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG %T GAMBARAN KARAKTERISTIK PEKERJA, STATUS ANEMIA, PERILAKU KESEHATAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADAKARYAWANPABRIK TAHU ASEP SUKABUMI BANDAR LAMPUNGTAHUN 2024 %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/5671/ %X Kesehatan usia produktif sangat penting untuk mendukung produktivitas dan kualitas hidup terutama dapat mempengaruhi kelelahan kerja. Kelelahan kerja sebagai salah satu perkara urgen yang butuh ditanggulangi lantaran kelelahan bisa menimbulkan kecakapan kerja musnah, keadaan kesehatan menyusut akibatnya mampu mendatangkan musibah kerja, dan kreativitas serta performa aktivitas menyusut (Verawati, 2017). Sekitar sebesar 18,3-27% penduduk dunia mengalami keluhan berat akibat kerja dengan sebanyak 45% kejadian pada pekerja industri mengalami keluhan akibat kerja (ILO, 2016). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pekerja, status anemia, dan perilaku kesehatan dengan kelelahan kerja pada karyawan pabrik tahu Asep di Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung.Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan variable yang diteliti yaitu karakteristik pekerja, perilaku kesehatan, status anemia, dan dengan kelelahan kerja. Penelitian akan dilakukan pada bulan April 2024 dengan subjek penelitian karyawan pabrik tahu Asep Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung. Jumlah sampel 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan alat ukur easy touch GCHb, kuesioner IFRC dan lembar kuesioner. Pada penelitian ini analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan gambaran distribusi frekuensi dari variabel karakteristik pekerja, status anemia, perilaku kesehatan, dan kelelahan kerja. Hasil penelitian berada di Pabrik Tahu Asep yaitu usia pada karyawan paling banyak berkategori dewasa (26-45 tahun) sebanyak 63,3%, dengan masa kerja baru sebesar 63,3%, tingkat pendapatan para karyawan tergolong rendah yaitu < 2.991.349,00, anemia pada pekerja perempuan sebesar 35,7% dan anemia pada pekerja laki-laki sebesar 18,8%, dan tingkat kelelahan tertinggi yaitu kelelahan sedang 56,7%. Sebaiknya pihak pabrik dapat mempertimbangkan pekerja dengan rentan usia 46 sampai lebih dari 65 tahun mengingat usia tersebut bukan lagi termasuk usia produktif, lalu dapat menaikan gaji secara bertahap atau memberikan uang lembur agar para karyawan dapat mencukupi kebutuhan hidup salah satunya agar para pekerja bisa membawa makan siang dari rumah, dan berkoordinasi oleh puskesmas untuk pemberian tablet tambah darah Kata kunci : karakteristik pekerja, anemia, perilaku kesehatan, kelelahan kerja Daftar bacaan : 65 (2005 – 2024)