%L repo5650 %D 2024 %I POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG %T ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUANKEBUTAHAN KEAMANAN DAN PROTEKSIAKIBAT KERUSAKAN INTEGRITASKULIT PADA KASUS ULKUS DIABETIKUMDENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUSTIPE IIRUMAH SAKITMARDI WALUYO METROLAMPUNGKOTA METRO TAHUN 2024 %A REZA GUSTINI %X Diabetes melitus (DM) merupakan suatu keadaan tubuh yang tidak bisa menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak dapat memanfaatkan secara optimal insulin yang didapatkan, terjadi peningkatan kadar gula dalam darah melebihi normal. Menurut World Health Organization (2017) prevalensi orang dengan diabetes melitus adalah sebesar 8.5%. Sebanyak 422 juta orang didunia didiagnosis telah diabetes melitus.Berdasarkan data (Kemenkes RI Diabetes Mellitus, 2020 diabetes pada wanita ditahun 2019 9% sedangkan 9,65% terdapat pada pria. Pada umumnya diabetes mellitus diperkirakan semakin meningkat seiring bertambahnya usia penduduk dari 19,9%, menjadi 111,2 juta orang diusia 65-79 tahun. ditahun 2045 (Kemenkes RI Diabetes Mellitus, 2020). DM di provinsi lampung yaitu 0,7% dengan jumlah penderita 38.923 jiwa, Data kasus DM tipe 2 pada kurun waktu Januari-Desember 2021. Tujuan dilakukan penyusuhan laporan tugas akhir ini yaitu untuk menerapkan asuhan keperawatan pasien yang mengalamigangguan kebutahan keamanan dan proteksi dari pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi pada pasien DM tipe 2 diruang anggrek rumah sakit mardi Waluyo metro. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, obsevasi, dan pemeriksaan fisik. Waktu pelaksaan yaitu 3 hari dari tanggal 02-04 januari 2024. Diagnosis keperawatan fokus pada kedua pasien dengan gangguan kebutuhan keamanan dan proteksi. Hasil dari asuhan keperawatan yang didapatkan pada pasien 1 (Tn.S) dan pasien 2 (Ny.S) masalah nyeri akut belum teratasi karna tujuan kriteria hasil sesuai SLKI 2018 skala nyeri belum turun, namun kriteria hasil yang lain yang tercapai ialah meringis menurun, gelisah menurun. Perawat disarankan Penulis menyarankan agar menggunakan manajemen nyeri, tekhnik relaksasi napas dan berkolaborasi dalam pemberian analgetik untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman pasien nyeri pada pasien dengan diabetes melitus.