%I Poltekkes Tanjungkarang %T ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DENGAN RETENSIO URINE DI TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN HADIMULYO TIMUR METRO PUSAT %L repo526 %A INDAH MADA ANNISA RAHMA %D 2021 %X Ibu nifas berpotensi terjadinya retensio urine post partum sehingga harus dilakukan pemantauan 2 jam post partum untuk pencegahan dan penanganan retensio urine yaitu berlatih berkemih mandiri setelah melahirkan. Kejadian retensio urine pada ibu nifas di TPMB Kiswari yaitu 3,3% dari 30 ibu nifas yang melakukan pemeriksaan pada bulan januari-februari tahun 2021 mengalami retensio urine salah satunya Ny. M. Hasil pengkajian ditemukan ibu nifas anak pertama 8 jam post partum kandung kemih penuh dan ibu mengatakan sulit berkemih, sehingga ditegakkan diagnosa Ny. M P1A0 8 jam post partum dengan retensio urine. Rencana asuhan untuk ibu nifas 6-8 jam setelah persalinan yaitu diberikan asuhan kebidanan ibu nifas dengan retensio urine. Penatalaksanaan kasus Ny. M telah dilakukan 4 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama 8 jam masa nifas pada tanggal 19 januari 2021 asuhan yang diberikan yaitu memberitahu pengertian, penyebab dan komplikasi dari retensio urine yang terjadi pada ibu nifas, mengeluarkan urine dengan kateter, mengajarkan cara latihan berkemih mandiri dan mobilisasi dini, mengajarkan ibu untuk perawatan luka perineum, memberikan ibu obat, tablet Fe dan vitamin. Pertemuan kedua pada tanggal 20 Januari 2021 yaitu mengajarkan latihan berkemih secara mandiri dan mobilisasi dini, lalu melakukan pemasangan kateter, lalu menganjurkan ibu untuk konsumsi air minum lebih banyak. Pertemuan ketiga tanggal 21 januari 2021 melakukan pelepasan kateter, melatih berkemih mandiri, mobilisasi, mengajarkan ibu untuk senam kegel/senam nifas yang ringan. Pertemuan terakhir tanggal 22 januari 2021 yaitu memberi pujian kepada ibu karna sudah teratasi, lalu menganjurkan ibu untuk menghindari makanan/minuman yang mempengaruhi pola berkemih, dan memberikan penyuluhan kepada ibu dan keluarga agar ibu nifas untuk banyak istirahat dan tidak stress. Evaluasi dilakukan pada 4 kali pertemuan asuhan kebidanan pada Ny. M bahwa ibu dapat berkemih ditandai dengan bahwa ibu sudah bisa berkemih mandiri dikarenakan kepatuhan ibu dalam latihan berkemih mandiri (bleeder training) dan melakukan yang sudah dianjurkan seperti personal hygine luka perineum, mengkonsumsi air minum lebih banyak, dan senam kegel/senam nifas ringan. Simpulan setelah dilakukan asuhan, masalah retensio urine yang dialami Ny. M dapat teratasi, saran setiap ibu nifas yang terdeteksi retensio urine hendaknya disegerakan mobilisasi dini dan berlatih berkemih mandiri (bleeder training) dalam pemantauan tenaga kesehatan. Kata Kunci : Nifas, retensio urine Daftar bacaan : 11 (2008-2020)