%0 Thesis %9 Diploma %A PURI IZZATI, MAIDA %A POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG, %A JURUSAN GIZI, %A D3 GIZI, %B JURUSAN GIZI %D 2023 %F repo:5257 %I POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG %T GAMBARAN PENERAPAN HAZARD ANALIYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) MENU LAUK HEWANI BAHAN BAKU TELUR DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN 2023 %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/5257/ %X ABSTRAK Penyelenggaraan makanan di rumah sakit harus optimal dan sesuai dengan mutu pelayanaan standar kesehatan serta indikasi penyakit pasien. Instalasi gizi sebagai pusat penyelenggaraan makanan bagi pasien dirumah sakit yang mungkin menjadi titik terjadinya keracunana makanan maupun penularan wabah penyakit, baik karena terkontaminasi bakteri dari penjamah maupun alat alat yang digunakan untuk proses pengolahan, metode penyimpanan yang tidak tepat, proses pengolahan yang tidak sesuai prosedut, maupun bakteri yang berasal dari bahan makanan. Salah satu bahan makanan yang memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya bahaya biologi adalah bahhan pangan hewani. Bahan pangan hewani merupakan sumber utama bakteri penyebab infeksi dan intoksikasi serta rentan mengalami kontaminasi dan bahaya bahaya mikrobiologi, fisik dan kimia. Hazard Analisis Critical Control Point (HACCP) menjadi salah satu system penting dalam meminimalisir resiko yang dapat timbul dari pengolahan makanan khususnya dirumah sakit. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menggali atau memperoleh informasi yang rinci mengenai penerapan system analisis dan pengendalian titik kritis pada menu lauk hewani bahan baku telur. Pembentukan tim HCCP diRumah Sakit Advent Bandar Lampung belum tepat dikarenakan belum memiliki sertifikat keahlian khusus yang mendukung penerapan HACCP dan belum menerapkan prinsip HACCP sehingga perlu dilakukan perbaikan struktur organisasi HACCP dengan melibatkan pihak yang memiliki keahlian beragam terutama di food safety.Diagram alir yang dibuat telah sesuai dengan pelaksanaan dilapangan, namun dilakukan proses penyimpanan pada santan dengan suhu -10-5⁰c. Titik kendali kritis terletak pada tahap penerimaan telur ayam, penyimpanan, dan pengolahan. Batas kritis terletak pada karakteristik bahan baku yang diterima dan suhu penyimpanan serta pemanasan. System monitoring dilakukan dengan cara pengecekan visual oleh petugas. Belum terdapat pencatatan dan dokumentasi suhu proses pemasakan, sehingga perlu dilaksanakannya pencatatan suhu pemasakan. Kata kunci : HACCP, Prinsip HACCP, Bahan baku telur, Mutu Makanan Kognitif Daftar Bacaan: (2010 -2022)