%L repo4912 %X Penuaan adalah suatu proses yang terjadi terus menerus dan berkesinambungan, selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia pada tubuh. Salah satu hal yang terjadi dari proses penuaan adalah kehilangan gigi. Jumlah gigi geligi sangat menentukan efektifitas pengunyahan, Hubungan antara kehilangan gigi dengan fungsi kognitif dikarenakan pada lansia yang kehilangan gigi dalam jumlah banyak tidak dapat melakukan mastikasi dengan optimal. Proses pengunyahan mampu meningkatkan kadar oksigen darah di korteks prefrontal dan hippocampus, yang penting untuk proses belajar dan memori. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode Potong Silang (cross sectional) dengan sasaran lansia di Panti Jompo Tresna Werdha dan merupakan penelitian kuantitatif. Sample yang diambil adalah lansia yang berusia 60-74 tahun, memiliki kehilangan gigi dan masih bisa diajak berkomunikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kehilangan gigi dengan gangguan fungsi kognitif pada lansia ditinjau dari hasil uji statistic analisis chi- square dimana nilai Asymptotic Significance 2 sided table Pearson Chi-Square menunjukan angka 0,004. Terdapat keterkaitan antara kehilangan gigi terhadap tingkat keparahan gangguan fungsi kognitif pada lansia di Panti Jompo Tresna Werdha ditinjau dari hasil skor tes MMSE yang menunjukan semakin bahnyak jumlah gigi yang hilang dan semakin buruknya fungsi mastikasi maka hasil skor tes MMSE nya semakin kecil. diharapkan agar lansia tetap menjaga keseatan dan kebersihan gigi dan mulutnya. Kata kunci : Lansia, Kehilangan Gigi, Fungsi Kognitif Daftar Bacaan : 26 (1988-2023) %A LUNNA MARSHA AGISTY %I Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang %D 2023 %T KETERKAITAN ANTARA KEHILANGAN GIGI DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI PANTI JOMPO TRESNA WERDHA TAHUN 2023