%0 Thesis %9 Diploma %A AMALIA, PUTRI %A Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, %A Jurusan Keperawatan, %A Prodi D3 Keperawatan Kotabumi, %B Jurusan Keperawatan %D 2023 %F repo:4799 %I Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang %T ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN PADA KASUS GLOMERULONEFIRITIS AKUT PASCA STREPTOKOKUS (GNAPS) TERHADAP AN.H DI RUANG EDELWEIS RSU HANDAYANI KOTABUMI LAMPUNG UTARA TANGGAL 14-16 MARET 2023 %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/4799/ %X Salah satu jenis glomerulonefritis akut yang paling umum terjadi pada anak-anak di negara berkembang adalah Glomerulonefritis Akut Pasca Infeksi Streptokokus (GNAPS), yang disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus beta hemolitikus grup A. Dampak yang terjadi pada GNAPS adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan kreatinin dan ureum plasma atau penurunan laju filtrasi glomerulus. Rumusan masalah laporan ini adalah bagaimana asuhan keperawatan pasien dengan gangguan keseimbangan cairan pada kasus GNAPS terhadap An.H di RSU Handayani. Laporan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan terhadap An.H dengan gangguan kesimbangan cairan pada kasus GNAPS di Ruang Edelweis RSU Handayani Kotabumi Lampung Utara Tanggal 14-15 Maret 2023. Hasil pengkajian didapatkan data: bengkak pada wajah klien, ibu klien mengatakan klien mengeluh merasa tidak nyaman pada area wajahnya, klien mengatakan wajahnya terasa panas, klien tampak lemah, akral teraba dingin,CRT >3 detik, TD : 145/94 mmHg, HB : 8.2 gr/dl, BB 27 kg, urine kuning keruh. Diagnosa keperawatan yang didapatkan yaitu hipervolemia, perfusi perifer tidak efektif, dan intoleransi aktivitas. Rencana keperawatan SLKI (2019) meliputi : keseimbangan cairan (L.03020), perfusi perifer (L.02011), dan toleransi aktivitas (L.05047). SIKI (2018) meliputi: manejemen hipervolemia (I.03114), pemantauan tanda vital (I. 02060), perawatan sirkulasi (I.02079), manajemen difsrefleksia (I.06190), manajemen demam (I.03099), manajemen energi (I.05178), dan pemantauan hasil laboratorium (I.02057). Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan serta menyesuaikan perkembangan klien. Pada tahap evaluasi didapatkan 1 diagnosa teratasi yaitu intoleransi aktivitas, dan 2 diagnosa teratasi sebagian yaitu hipervolemia dan perfusi perifer tidak efektif. Simpulan dari laporan kasus ini adalah tidak semua konsep teori pada kasus GNAPS terdapat pada kasus An. H setelah dilakukan asuhan keperawatan. Saran yang diberikan kepada pihak rumah sakit di ruang edelwis untuk menambah alat-alat seperti tensimeter, oksimeter dan termometer yang sangat diperlukan dalam tindakan keperawatan. Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Cairan, GNAPS. Daftar bacaan : 20 (2015-2022)