%I Poltekkes Tanjungkarang %D 2021 %X Anak yang mengalami keterlambatan perkembangan mototik halus akan berdampak pada kesulitan belajar pada masa sekolah. Pada tahun 2017 didapatkan sebanyak 16%. Prevelensi anak yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik halus di Posyandu Manggis, Tanjung Asri, Desa Kembang Tanjung didapatkan sebesar 20%. An.N umur 55 bulan 25 hari karena kurangnya stimulasi yang mengakibatkan keterlambatan perkembangan pada anak, oleh karena itu asuhan yang diberikan terhadap anak yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik halus yaitu dengan melakukan stimulasi, mengajarkan ibu cara menstimulasi pada perkembangan motorik halus dirumah sesering mungkin sesuai dengan usia anak saat ini. Asuhan kebidanan ini dilakukan pada An,N usia 55 bulan dengan gangguan perkembangan motorik halus yaitu dilakukan asuhan kebidanan tumbuh kembang sebanyak 5 kali kunjungan yaitu melakukan stimulasi dan mengajarkan ibu cara mentimulasi gangguan perkembangan pada motorik halus. Kunjungan pertama dilakukan pada tanggal 10 Februari 2021 pada saat pemeriksaan didapatkan hasil KPSP dengan jawaban “Ya”=7 dan penulis memberikan konseling kepada ibu tentang pentingnya perkembangan motorik halus dan stimulasi motorik halus. Kunjungan kedua pada tanggal 17 Februari 2021 ibu mengatakan anaknya sudah melakukan kegiatan menebalkan garis putus-putus yang ada pada kertas dan ibu diminta untuk tetap melakukan stimulasi. Kunjugan ketiga pada tanggal 24 Februari 2021 dilakukan pemeriksaan KPSP dengan jawaban “YA”=8 anak sudah dapat mebedakan antara garis panjang dan garis pendek. Kunjungan keempat pada tanggal 03 Maret 2021 anak sudah dapat menyusun kubus. Pada saat evaluasi kunjungan kelima pada taggal 10 Maret 2021 dengan stimulasi yang diberikan saat ini anak sudah bisa membedakan antar garis panjang dan pendek dan dilakukan pemeriksaan KPSP 54 bulan dengan skor “Ya”=9. Evaluasi setelah dilakukan 5 kali kunjungan yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2021-10 Maret 2021 didapatkan bahwa metode belajar latihan dengan menebalkan garis putus-putus dapat meningkatkan perkembangan motorik halus dan didaptkan hasil pemeriksaan KPSP 54 bulan dengan skor “Ya” = 9 yang berarti bahwa perkembangan anak sudah sesuai. Simpulan yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang dilakukan terhadap An.N dengan kasus perkembangan motorik halus yang diberikan dengan menggunakan metode belajar latihan dapat teratasi dan dapat mengurangi resiko terjadinya gangguan kesulitan belajar, oleh karena itu dapat disarankan bagi orang tua untuk tetap melakukan stimulasi lanjutan dan memperhatikan tumbuh kembang anaknya. Kata Kunci : Motorik Halus Meragukan Daftar Bacaan : 13 (2014-2020) %T ASUHAN KEBIDANAN BALITA PADA KASUS PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MERAGUKAN DENGAN METODE BELAJAR LATIHAN DI TPMB SITI HASANAH LAMPUNG UTARA %L repo465 %A AIS ADINDA