%L repo3979 %T PENGARUH KONSUMSI OBAT ANTI TUBERCULOSIS (OAT) KATEGORI I SELAMA FASE LANJUTAN TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ. %I Poltekkes Tanjungkarang %X Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Pengobatan tuberkulosis dilakukan selama 6 bulan, yang dibagi menjadi tahap intensif selama 2 bulan pertama dan tahap lanjutan selama 4 bulan berikutnya menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) secara oral yang diberikan terdiri dari isoniazid (INH), rifampisin (R), pirazinamid (PZA), dan etambutol (E). Kandungan obat Rifampisin mempunyai kemungkinan efek samping mayor yang berupa gagal ginjal akut, sehingga diperlukan pemeriksaan fungsi ginjal yaitu pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin. Rumusan penelitian ini adalah bagaimana pengaruh konsumsi OAT kategori I selama fase lanjutan terhadap kadar ureum dan kreatinin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsumsi OAT kategori I selama fase lanjutan dan mendapatkan jumlah kadar ureum dan kreatinin masing-masing responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2022 di puskesmas Sukabumi Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah 56 orang penderita TB yang sedang menjalani pengobatan, dan sampel yang diambil sesuai dengan kriteria inklusi adalah 23 orang. Jenis penelitian bersifat deskriptif analitik, dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data primer dari hasil pemeriksaan serum responden. Analisa data dilakukan dengan uji independent t test.. Hasil analisa data terhadap kadar ureum didapatkan nilai p = 0,022 (p<0,05) kadar kreatinin didapatkan nilai p = 0,000 (p< 0,05) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kadar ureum dan kreatinin antara responden yang minum OAT dengan yang tidak. Kata Kunci : Obat Anti Tuberculosis (OAT), ureum, kreatinin. Daftar Bacaan : 21 (2010-2020) %A ROLITA ROMA HORBO %D 2022