%0 Thesis %9 Diploma %A SHARTIKA, ADELIA %A Poltekkes Tanjungkarang, %A Jurusan Analis Kesehatan, %A Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, %B Jurusan Analis Kesehatan %D 2022 %F repo:3977 %I Poltekkes Tanjungkarang %T PERBEDAAN PERTUMBUHAN JAMUR (Malassezia furfur) PADA MEDIA SABOURAUD DEXTROSE AGAR (SDA) dan MEDIA POTATO DEXTROSE AGAR (PDA) DENGAN VARIASI SUHU %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3977/ %X Malassezia furfur adalah jamur lipofilik yang menyebabkan penyakit panu pada kulit manusia dan berkembang dari bentuk yeast menjadi miselial. Koloni Malassezia furfur bersifat menyebar dengan tekstur halus mengkilat serta akan menjadi berkerut dan kusam seiring dengan waktu, dan memiliki warna yang khas yaitu krem kekuningan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan jamur Malassezia furfur pada media sabouraud dextrose agar (SDA) dan media potato dextrose agar (PDA) dengan variasi suhu yang berbeda yaitu 300C, 310C, 320C, 330C, 340C, 350C, 360C, dan 370C. Metode yang digunakan adalah metode single dot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur Malassezia furfur dapat bertumbuh pada media sabouraud dextrose agar (SDA) dibandingkan dengan media potato dextrose agar (PDA). Diameter pertumbuhan jamur Malassezia furfur dengan variasi suhu 30-370C pada media sabouraud dextrose agar (SDA) terbesar berukuran 31.0 mm pada suhu 370C dan terkecil berukuran 18.3 mm pada suhu 310C. Diameter pertumbuhan jamur Malassezia furfur dengan variasi suhu 30-370C pada media potato dextrose agar (PDA) terbesar berukuran 20.8 mm pada suhu 370C dan terkecil berukuran 14.9 mm pada suhu 340C. Hasil uji One Way Anova menunjukan nilai F hitung sebesar 2.712 dan nilai signifikansi sebesar 0.003 lebih kecil dari 5% (0.05), maka dapat disumpulkan bahwa tidak harus melakukan uji Beda Nilai Terkecil (BNT). Kata kunci: Malassezia furfur, media sabouraud dextrose agar (SDA), media potato dextrose agar (PDA), Suhu, Diameter Pertumbuhan Jamur