%0 Thesis %9 Diploma %A ACHMADI, NOVIA FEBRYANI %A Poltekkes Tanjungkarang, %A Jurusan Analis Kesehatan, %A Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, %B Jurusan Analis Kesehatan %D 2022 %F repo:3975 %I Poltekkes Tanjungkarang %T KORELASI KADAR PROTEIN URINE DENGAN KADAR C-REAKTIF PROTEIN PADA ANAK PENDERITA SINDROM NEFROTIK DI KLINIK FARRAS KOTA BANDAR LAMPUNG %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3975/ %X Sindrom nefrotik ditandai dengan kumpulan gejala yaitu edema disertai proteinuria massif, hipoalbuminemia, dan hiperkolesterolemia. Proteinuria akan menyebabkan penurunan tekanan onkotik plasma, dan akibat dari proteinuria, terjadi ekstravasasi cairan yang menyebabkan inflamasi dengan membuat edema pada seluruh tubuh. Adanya zat yang masih berguna bagi tubuh dalam urine menandakan ada kesalahan fungsi ginjal dalam bekerja sebagai filter. Keberadaan protein dalam urine menandakan ada kebocoran pada glomerulus. Dalam keadaan normal, protein tidak lolos ke urine karena glomerulus ginjal tidak dapat dilewati oleh protein. Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien dengan edema dan inflamasi diantaranya adalah C-Reaktif Protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara kadar protein urine dengan kadar C-Reaktif protein pada anak penderita sindrom nefrotik. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer. Penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Farras pada bulan Januari sampai dengan Mei 2022 dengan responden sebanyak 34 orang. Data dianalisis dengan uji Rank Spearman. Hasil peneletian menunjukkan terdapat hubungan yang kuat dengan p value 0,000 (p < 0,05) dan Rho 0,622 antara hasil pemeriksaan kadar protein urine dengan C-Reaktif protein pada anak penderita sindrom nefrotik. Kata kunci : Protein urine, C-Reaktif protein, sindrom nefrotik Daftar Bacaan : 25 (1994-2020)