%L repo3955 %T HUBUNGAN ANTARA NLR DAN KADAR D-DIMER TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN PENYAKIT PASIEN COVID-19 DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2021 %I Poltekkes Tanjungkarang %X COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menyerang paru-paru. Reseptor utamanya adalah ACE2 yang banyak diekspresikan dalam sel epitel alveolus paru-paru. Peningkatan jumlah neutrofil menunjukkan intensitas respon inflamasi, sedangkan penurunan jumlah limfosit menunjukkan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Peningkatan jumlah neutrofil dan penurunan jumlah limfosit menghasilkan nilai NLR yang tinggi. D-dimer merupakan fragmen yang dihasilkan saat plasmin memecah fibrin untuk mengurai bekuan darah. Peningkatan D-dimer merupakan prediktor terjadinya ARDS. Tujuan penelitian ialah mengetahui hubungan antara NLR dan kadar D-dimer terhadap derajat keparahan penyakit pasien COVID-19 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek tahun 2021. Jenis penelitian adalah analitik, dengan desain retrospective. Analisa data menggunakan data rekam medis pasien COVID-19 dengan uji korelasi Rank Spearman, Pearson Chi-Square dan Uji Regresi Logistik. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2022 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek. Subjek penelitian adalah 205 pasien COVID-19 yang dilakukan pemeriksaan NLR, D-dimer dan dikelompokkan sesuai derajat keparahan penyakit. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara NLR dan D-dimer (r=0,583) yang menunjukkan korelasi kuat dengan arah korelasi positif. Adanya korelasi yang signifikan antara NLR terhadap derajat keparahan penyakit (p=0,000). Adanya korelasi yang signifikan antara D-dimer terhadap derajat keparahan penyakit (p=0,000). D-dimer (OR=10,746) lebih dominan dalam mempengaruhi derajat keparahan penyakit dibandingkan NLR (OR=3,106). Kata Kunci : COVID-19, NLR, D-dimer, Derajat Keparahan Daftar Bacaan : 55 (2008-2022) %A CITRA SUHESTY %D 2022