%0 Thesis %9 Diploma %A SARWOKO, FERDI %A Poltekkes Tanjungkarang, %A Jurusan Analis Kesehatan, %A Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, %B Jurusan Analis Kesehatan %D 2022 %F repo:3937 %I Poltekkes Tanjungkarang %T PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR KALIUM PLASMA PADA WHOLE BLOOD DI UTD DINAS KESEHATAN MESUJI %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3937/ %X Transfusi darah adalah pemberian darah atau komponen darah dari donor yang sehat ke resipien yang membutuhkan. Darah yang akan ditransfusikan, disimpan selama jangka waktu tertentu dalam antikoagulan CPDA-1. Selama penyimpanan, dapat terjadi perubahan pada komponen darah. Adanya perubahan ini, dapat menimbulkan reaksi post transfusi, seperti hiperkalemia yang berbahaya bagi resipien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar kalium plasma pada whole blood. Jenis penelitian ini adalah observasional, dengan desain penelitian analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kantong whole blood yang diperoleh dari pendonor sehat dan disimpan pada suhu 2-6ºC di UTD Dinas Kesehatan Mesuji. Sampel dalam penelitian ini adalah 4 kantong whole blood. Data hasil penelitian diolah dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji One way Anova. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar kalium sebelum penyimpanan sebesar 2,03±0,23 mmol/L. Rerata kadar kalium pada akhir penyimpanan hari ke-35, meningkat hampir 11x lipat dari rerata kadar kalium awal, menjadi 22,26±5,22 mmol/L. Hasil uji One Way Anova menunjukan ada perbedaan kadar kalium yang signifikan selama penyimpanan. Hasil uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menunjukan rerata kadar kalium yang disimpan selama 7-35 hari, lebih tinggi secara signifikan bila dibandingkan dengan rerata kadar kalium awal (p<0,05). Simpulan: Penyimpanan whole blood selama 7 hari atau lebih, meningkatkan kadar kalium secara signifikan. Kata kunci: Kalium, Lesi Penyimpanan, Whole Blood. Daftar bacaan: 39 (2006-2021)