@phdthesis{repo366, year = {2020}, school = {Poltekkes Tanjungkarang}, title = {ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI D DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI DESA RAJABASA LAMA KECAMATAN LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR}, month = {October}, author = {ROMADHONA, INTAN}, url = {http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/366/}, abstract = {BBLR merupakan prediktor tertinggi angka kematian bayi, terutama dalam satu bulan pertama kehidupan. Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada bayi BBLR sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bhaskar Kumar Ravi tahun 2015 terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR yaitu ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, ibu mempunyai riwayat BBLR sebelumnya, tingkat kemiskinan, berat yang kurang, kurang Gizi, anemia, hipertensi, dan pendidikan yang rendah. Asuhan kebidanan ini diajukan pada bayi D dengan BBLR usia 3 hari dimana kunjungan pertama dilakukan pada 06 Febuari 2020 dengan melakukan pemeriksaan fisik dan antropometri dengan BB lahir 2100 gr, kunj-ungan kedua catatan perkembangan I dilakukan pada tanggal 08 Febuari 2020 pukul 10.00 WIB, kunjungan ketiga catatan perkembangan II dilakukan pada tanggal 15 Febuari 2020 pukul 11.00 WIB, dan kunjungan keempat catatan perkembangan III pada tanggan 02 Maret 2020 pukul 09.00 WIB. Pelaksanaan asuhan dilakukan pada 06 Febuari 2020 sampai 02 Maret 2020 meliputi pemeriksaan Antropometri, pemberian imunisasi HB0, menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan suhu tubuh bayi dengan teknik kangguru, menganjurkan ibu memberikan ASI secara on demand, menganjurkan ibu mengkonsumsi sayur dan buah dan mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar. Evaluasi asuhan kebidanan selama 3 minggu 5 hari, didapatkan hasil bayi D telah banyak perubahan sehingga BB sudah bertambah menjadi 3300 gr, dan BBLR pada bayi D sudah teratasi. Simpulan yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang dilakukan terhadap By. D didapat masalah BBLR dengan menyarankan ibu untuk memberikan ASI secara on demand, menjaga kehangatan suhu tubuh bayi dan melakukan asuhan lainnya seperti yang sudah dianjurkan sehinnga masalah BBLR pada By. D teratasi. Saran yang diberikan penulis bagi ibu bayi D untuk melanjutkan pemberian ASI sampai usia 2 tahun, memberikan MPASI mulai dari usia 6 bulan, melakukan imunisasi lanjutan dan rutin mengikuti kegiatan Posyandu untuk pemeriksaan Tumbuh kembang anak. Kata Kunci : BBLR Daftar Bacaan : 26 (2010-2019)} }