@phdthesis{repo2970, title = {PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN AKRILIK RAHANG ATAS KLASIFIKASI KENNEDY KELAS II MODIFIKASI 3 DAN RAHANG BAWAH KELAS I DENGAN KASUS MIGRASI DAN RESORBSI TULANG ALVEOLAR DISERTAI TORUS PALATINUS (LAPORAN KASUS)}, year = {2022}, month = {September}, school = {Poltekkes Tanjungkarang}, url = {http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/2970/}, abstract = {POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG JURUSAN TEKNIK GIGI Laporan Tugas Akhir, Juli 2022 Fathia Dinda Az-Zahra Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Akrilik Rahang Atas Klasifikasi Kennedy Kelas II Modifikasi 3 dan Rahang Bawah Kelas I dengan Kasus Migrasi dan Resorbsi Tulang Alveolar disertai Torus Palatinus. Xv + 57 halaman + 56 gambar 2 tabel + 7 lampiran RINGKASAN Kehilangan gigi yang tidak segera dilakukan penggantian akan mengakibatkan perubahan posisi seperti migrasi dan resorbsi tulang alveolar. Pada laporan kasus yang penulis dapatkan pasien mengalami kehilangan gigi 13, 16,18, 23, 24, 26,27,28,36, 37, 38, 46, 47, 48 dengan kasus migrasi gigi 17 dan resorbsi tulang alveolar pada rahang bawah disertai torus palatinus. Dokter gigi minta dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik rahang atas dan bawah. Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini untuk mengetahui desain, teknik penyusunan gigi, cara mendapatkan retensi dan stabilisasi, fungsi pengunyahan serta kendala dan cara mengatasinya dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik pada kasus ini. Prosedur pembuatan ini dimulai dari persiapan model kerja, surveying, blockout, transfer desain, pembuatan biterim, penanaman okludator, pembuatan cengkeram, penyusunan gigi, flasking, boiling out, packing, curing, deflasking, finishing dan polishing. Hasil dari pembuatan GTSL akrilik ini didapatkan retensi dan stabilisasi yang baik, desain kasus ini adalah horse shoe pada rahang atas dikarenakan terdapat torus palatinus, retensi berasal dari cengkeram half Jackson yang ditempatkan pada gigi 17, 25, 35, 45. Penyusunan elemen gigi 46 beroklusi dengan gigi 17 dimana buccal groove gigi 46 berkontak dengan cusp mesio buccal gigi 17, sedangkan gigi 16 dan 47 tidak disusun. Kendala protesa rahang atas mengalami kelonggaran, terdapat porus di lingual, model kerja patah. Saran saat menyiram sisa wax pada tahap boiling out harus memperhatikan cengkeram agar tidak lepas dari gigi penyangga, sebelum packing mould space dibersihkan dari sisa bahan tanam, dan pemberian CMS yang merata. Kata Kunci : GTSL, Migrasi, Resorbsi Tulang Alveolar, Torus Palatinus Daftar Bacaan : 21 (1991- 2020)}, author = {Az-Zahra, Fathia Dinda} }