%0 Thesis %9 Diploma %A Alfianti, Alfianti %A Poltekkes Tanjungkarang, %A Jurusan Teknik Gigi Tanjungkarang, %A D3 Teknik Gigi Tanjungkarang, %B D3 Teknik Gigi Tanjungkarang %D 2022 %F repo:2924 %I Poltekkes Tanjungkarang %T PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN AKRILIK RAHANG BAWAH KLASIFIKASI KENNEDY KELAS III MODIFIKASI 1 DENGAN KASUS ROTASI PADA GIGI 35 DISERTAI PENYEMPITAN EDENTULOUS (Studi Model) %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/2924/ %X POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG JURUSAN TEKNIK GIGI Laporan Tugas Akhir, Juni 2022 Alfianti Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Akrilik Rahang Bawah Klasifikasi kennedy Kelas III Modifikasi 1 Dengan Kasus Rotasi Pada Gigi 35 Disertai Penyempitan Edentulous. xiv + 39 halaman, 27 gambar, 2 tabel, dan 4 lampiran RINGKASAN Kehilangan gigi disebut edentulous yaitu suatu keadaan lepasnya satu atau lebih gigi dari soketnya. Kehilangan gigi terjadi akibat penyakit periodontal dan apabila dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan malposisi pada rahang salah satunya adalah rotasi pada gigi geligi yang tersisa. Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui desain, teknik penyusunan gigi tiruan serta kendala-kendala dan cara mengatasi selama proses pembuatan GTSL akrilik tersebut. Prosedur Pembuatan GTSL akrilik ini dari persiapan model kerja, survei dan block out, transfer desain, pembuatan cengkeram, pembuatan bite rime, penanaman diokludator, penyusunan gigi, flasking, boiling out, packing, curing, deflasking, finishing, dan polishing. Hasil dari pembuatan GTSL akrilik ini didapatkan bentuk gigi tiruan sesuai desain, permukaan basis halus, mengkilap, dan terdapat porus, serta retensi dan stabilisasi yang baik. Kesimpulannya adalah desain basis berbentuk tapal kuda dengan cengkeram half Jackson ditempatkan pada gigi 37 dan gigi 47. Teknik penyusunan elemen gigi tiruan posterior rahang bawah dilakukan pengurangan bagian servikal untuk menyesuaikan oklusi dengan gigi antagonisnya, gigi disusun mengikuti gigi 35, 37, 44, dan 47. penyusunan gigi 36 pada bagian mesial, distal dan bagian servikal gigi diradir sampai sesuai dengan space dikarenakan edentulous yang sempit dan gigi yang berotasi. Penyusunan gigi 46 pada bagian mesial, distal dan bagian servikal gigi diradir mengunakan mata bur freezer supaya elemen gigi dapat masuk kedalam space. Penyusunan elemen gigi 36 diradir sesuai dengan space karena adanya edentulous dan gigi 35 yang berotasi. Penyusunan elemen dengan kehilangan gigi 45 dan gigi 46 yang hanya disusun elemen gigi 46 karena space yang sempit. Kendala-kendala yang dialami adalah pada saat prosedur packing kelebihan bahan akrilik di elemen gigi dan basis protesa. Protesa terdapat porus saat prosedur packing. Penyusunan gigi tidak mengikuti kontak gigi 35, 37, 44, dan 47 karena gigi tidak kontak saat oklusi sehingga hal itu diatasi dengan menyusun gigi mengikuti gigi anatagonis rahang atas supaya mendapatkan oklusi yang baik. Kata Kunci : Resin akrilik, rotasi, penyempitan edentulous. Daftar Bacaan : 15 (1991-2021).