%X Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak terhenti. Prevalensi stroke iskemik lebih tinggi (70%) daripada stroke hemoragik (30 %). Stroke paling banyak diderita pada usia >65 tahun dan jarang terjadi pada usia <40 tahun. Menurut data Riskesdas Lampung 2018, prevalensi stroke berdasarkan karakteristik kelompok umur 65-74 tahun adalah 2,94 o/oo dan pada umur >75 tahun adalah 3,60 o/oo. Dampak umum stroke adalah gangguan mobilitas fisik berupa hemiparese (kelemahan) yang disebabkan oleh gangguan motorik neuron sehingga pasien mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Laporan tugas akhir ini bertujuan memberikan asuhan keperawatan gangguan kebutuhan mobilitas fisik pada keluarga Bapak R tahap tumbuh kembang lansia khususnya Ibu S dengan stroke iskemik. Asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 15-20 Februari 2021 di Desa Sumber Agung Kemiling Bandar Lampung menggunakan pendekatan asuhan keperawatan keluarga. Berdasarkan hasil asuhan keperawatan, didapatkan data bahwa Ibu S mengalami masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik yang ditandai dengan Ibu S mengatakan anggota gerak bagian kiri terasa lemah dan sulit digerakkan secara sempurna dengan penurunan kekuatan otot pada ekstremitas kiri atas dan bawah=2 dan tingkat mobilitas=3 serta tidak mengetahui cara melatih anggota gerak yang mengalami kelemahan. Salah satu intervensi yang penulis berikan adalah edukasi klien dan keluarga mengenai latihan ROM. Implementasi dilaksanakan selama tiga hari, didapatkan hasil evaluasi yaitu klien dan keluarga mampu mendemonstrasikan latihan ROM. Penulis menyarankan latihan ROM dilaksanakan secara teratur untuk tercapainya peningkatan mobilitas fisik. Kata kunci : stroke, mobilitas fisik, ROM Daftar referensi : 20 (2007-2020) %I Poltekkes Tanjungkarang %L repo289 %D 2021 %T ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN MOBILITAS FISIK PADA KELUARGA BAPAK R DENGAN STROKE ISKEMIK DI DESA SUMBER AGUNG KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2021 %A SITI ZULAIKHA