%I Poltekkes Tanjungkarang %D 2022 %X Ibu pasca sectio caesarea cenderung memiliki masalah dalam pengeluaran ASI. Dampak dari ketidaklancaraan pengeluaran ASI dapat menyebabkan masalah pada ibu maupun bayi, maka hal tersebut perlu mendapatkan perhatian karena 24 jam pertama post partum akan memengaruhi keberhasilan dalam pemberian ASI dikemudian hari. Pijat oksitosin merupakan salah satu teknik non-farmakologi yang dapat merangsang pengeluaran hormon prolaktin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post operasi sectio caesarea di RSIA Anugerah Medical Centre Kota Metro Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan quasy-experiment dengan rancangan non-equivalent control group design menggunakan teknik accidental sampling. Populasi adalah ibu post sectio caesarea. Jumlah sampel sebanyak 32 responden dengan pembagian 16 responden kelompok intervensi dan 16 responden kelompok kontrol. Waktu penelitian 30 Mei-18 Juni 2022. Uji statistik menggunakan uji wilcoxon dan mann-whitney. Hasil penelitian didapatkan rata-rata pengeluaran ASI sebelum dan sesudah intervensi dari 0,46 menjadi 2,97 dan didapatkan p-value=(0,000) < α (0,05) maka dapat disimpulkan adanya perbedaan rata-rata pengeluaran ASI pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sehingga pijat oksitosin berpengaruh terhadap pengeluaran ASI pada ibu post operasi sectio caesarea di RSIA Anugerah Medical Centre Kota Metro Tahun 2022. Peneliti menyarankan perawat dalam mengatasi pengeluaran ASI ibu post sectio caesarea dapat menggunakan pijat oksitosin sebagai terapi non farmakologi. Kata kunci : Pijat Oksitosin, Pengeluaran ASI, Sectio Caesarea Daftar Referensi : 38 (2010-2022) %T PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSIA ANUGERAH MEDICAL CENTRE KOTA METRO TAHUN 2022 %L repo2727 %A SETIA RAHMAWATI