%0 Thesis %9 Diploma %A PUTRI, MIRNA KEMALA %A Poltekkes Tanjungkarang, %A Jurusan Keperawatan Kotabumi, %A D3 Keperawatan Kotabumi, %B Jurusan Keperawatan %D 2022 %F repo:2428 %I Poltekkes Tanjungkarang %T ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUANKEBUTUHAN AKTIVITAS PADA KASUSPOST SECTIOCAESAREATERHADAPNy. S DI RUANG KEBIDANANRSU HANDAYANIKOTABUMI LAMPUNG UTARATANGGAL 07-09 MARET 2022 %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/2428/ %X Persalinan adalah proses yang terjadi dimulai dari terbukanya leher rahim hingga proses keluarnya bayi serta plasenta melalui jalan lahir atau rahim (Pamilangan, Wantania, & Lumentut, 2020). Persalinan sectio caesarea bisa terjadi dikarenakan oleh beberapa sebab bisa berasal dari pihak ibu ataupun pihak bayi. Menurut World Health Organization (WHO) menetapkan persalinan dengan metode Sectio Caesarea 10%-15% untuk setiap negara. %). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi tindakan Sectio Caesarea pada persalinan adalah 17,6%, tertinggi di wilayah DKI Jakarta (31,3%) dan terendah di Papua (6,7%). Mobilisasi merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas dalam rangka mempertahankan kesehatannya. Tahapan mobilisasi dini Post Sectio Caesarea dimulai pada 6 jam pertama setelah Sectio Caesarea. Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada Laporan Tugas Akhir adalah bagaimana gambaran Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Kebutuhan Aktivitas pada kasus Post Sectio Caesarea terhadap Ny.S Tujuan Laporan Tugas Akhir adalah memberikan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Kebutuhan Aktivitas pada kasus Post Sectio Caesarea terhadap Ny.S di Ruang Kebidanan RSU Handayani Kotabumi Lampung Utara. Hasil pengkajian pada kasus ini didapatkan data yaitu klien mengeluh sulit bergerak dan tidak nyaman karena terasa nyeri dan jika bergerak takut luka terbuka, klien tampak meringis, gerakan klien sangat terbatas seperti hanya bisa menggerakan bagian kepala atau tangan saja, klien tampak lemah, klien mengatakan cemas ketika ingin menggerakan kaki atau bagian bawah, klien mengatakan belum mampu untuk melakukan aktivitas secara mandiri masih dibantu oleh keluarga, klien tampak terpasang kateter urine. Perencanaan dan tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan SLKI mobilitas fisik, perawatan diri dan SIKI dukungan mobilisasi, dukungan perawatan diri : mandi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari masalah dapat teratasi. Simpulan dari Laporan Tugas Akhir ini tidak semua yang ada pada tinjauan pustaka terdapat pada Ny. S dengan gangguan kebutuhan aktivitas pada kasus Post Sectio Caesarea asuhan keperawatan pada kasus Post Sectio Caesarea sudah tercapai sesuai dengan tahapan proses keperawatan. Saran yang diberikan pada pihak RSU Handayani Kotabumi diharapkan dapat meningkatkanpelayanan khususnya di ruang kebidanan dengan lebih memfasilitasi aktivitas mobilisasi sederhana pada kasus Post Sectio Caesarea. seperti melatih ROM, miring kanan miring kiri, duduk dan berjalan. Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Kebutuhan Aktivitas, Post Sectio Caesarea