@phdthesis{repo1992, title = {PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR DALAM MENU MPASI UNTUK MENINGKATKAN BERAT BADAN BAYI DI PMB SITI JAMILA}, month = {October}, year = {2022}, school = {Poltekkes Tanjungkarang}, url = {http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1992/}, abstract = {Gizi kurang merupakan salah satu penyakit akibat gizi yang masih merupakan masalah di Indonesia. Kekurangan gizi dapat mengakibatkan gagal tumbuh kembang, meningkatkan angka kematian dan kesakitan usia rawan gizi yaitu balita. Kurang gizi merupakan penyebab kematian 3,5 juta anak dibawah usia lima tahun (balita) di dunia. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui efektifitas penambahan tepung daun kelor dalam menu MPASI sebagai pelaksanaan asuhan kebidanan untuk meningkatkan berat badan bayi di PMB Siti Jamila. Metode yang dilakukan pada studi kasus Maret 2022 yaitu penulis melakukan asuhan pada bayi balita yang mengalami berat badan tidak sesuai dengan usianya yaitu By.Ny.Y di PMB Siti Jamila Lampung Selatan. Dalam pengambilan kasus menggunakan format asuhan kebidanan pada balita menggunakan SOAP. Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengkajian secara verbal, pemeriksaan fisik, observasi dan dokumentasi. Meningkatkan berat badan menggunakan tepung daun kelor yang diberikan selama 14 hari dimulai dari tanggal 8 Maret 2022 sampai 22 Maret 2022. Setelah dilakukan studi kasus pada By.Ny.Y dengan menambahkan tepung daun kelor dalam menu MPASI, By.Ny.Y mengalami kenaikan berat badan yang semula 7,4 kg menjadi 8,0 kg dan peningkatan nafsu makan yang semula bayi balita hanya menghabiskan 2-3 sendok dalam sekali makan kini sudah dapat menghabiskan sebanyak 5-6 sendok makan. Setelah dilakukan studi kasus ini diharapkan penambahan tepung daun kelor dalam menu MPASI untuk meningkatkan berat badan dapat diterapkan lebih banyak di PMB sebagai salah satu asuhan kebidanan pada bayi balita dengan berat badan rendah atau tidak sesuai usianya. Kata Kunci : Tepung Daun Kelor, Berat Badan, Gizi Balita Daftar Bacaan : 28 (2008-2021)}, author = {Murtisari, Ramadhiena Destia} }