TY - THES N2 - Setiap ibu hamil berpotensi untuk terjadinya komplikasi dalam kehamilan, salah satunya hyperemesis. Salah satu dampak dari hyperemesis gravidarum adalah berat badan lahir rendah (BBLR). Kejadian BBLR di TPMB Afifatul Ulfa Apriliani didapatkan hasil 5,1%. Hasil studi dibulan Januari-Febuari 2021 di PMB Afifatul Ulfa Apriliani didapatkan hasil 10,2% ibu hamil degan hyperemesis gravidarum salah satunya adalah Ny N usia 22 tahun, usia kehamilan 10 minggu, hamil anak pertama mengatakan mual muntah lebih dari 10 kali dalam sehari, tubuh terasa lemas dan kepala terasa pusing, nafsu makan menurun. Hasil pemeriksaaan keadaan umum lemah, kelopak mata cekung , bibir kering, lidah kering diagnosa Ny N G1P0A0 hamil 10 minggu dengan hiperesesis gravidarum tingkat 1. Rencana asuhan yang akan diberikan yaitu KIE hyperemesis gravidarum, terapi akupresure di titik p6, terapi rebusan jahe, dan penambahan cairan melalui infus RL. Pelaksanaan yang telah dilakukan yaitu pada kunjungan awal tanggal 26 januari 2021 dilakukan pemeriksaan keadaan ibu dan janin, KIE Mual dan muntah, anjurkan makan sedikit tapi sering. Pada kunjungan ke 2 tanggal 30 januari 2021 dilakukan isolasi penderita di kamar yang tenang dan cerah, melakukan akupresure di titik p6, menjaga keseimbangan cairan degan infus rl dan drip ondancetron. Kunjungan ke 3 tanggal 31 januari 2021 dilakukan anjurkan makan bergizi dan menghindari makan yang menimbulkan muntah, terapi jahe, melanjutkan drip rl dan ondancetron. Kunjungan ke 4 tanggal 1 febuari 2021 dilakukan istirahat yang cukup, anjurkan menambah porsi makan, tetap melanjutkan terapi jahe, lanjutan rl drip dengan neurobion. Kunjungan ke 5 pada tanggal 2 febuari 2021 dilakukan observasi mual dan muntah, melepas infus, dan pemberian susu prenagen emesis. Setelah dilakukan kunjungan rumah, terjadi perubahan yang cukup signifikan pada mual dan muntah ibu. Pada kunjungan awal mual dan muntah ibu lebih dari 10 kali perhari, menjadi 2 kali sehari saat di pagi hari, keluhan penyerta seperti pusing, dan tidak nafsu makan yang dirasakan juga sudah menghilang. Simpulan yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny N dengan hyperemesis gravidarum tidak ditemukannya komlikasi dan telah teratasi dengan KIE hyperemesis, terapi akupresure, terapi rebusan jahe, dan penambahan cairan dengan infus RL, dan ibu tetap dianjurkan untuk tetap melakukan kunjungan ANC secara rutin agar kesehatan ibu dan janin selama hamil dapat dipantau dengan baik. Kata kunci : Kehamilan, Hiperemesis Daftar bacaan : 2005-2020 M1 - diploma TI - ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1 DI TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN LABUHAN MARINGGAI LAMPUNG TIMUR ID - repo1888 UR - http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1888/ AV - restricted Y1 - 2021/10/15/ PB - Poltekkes tanjungkarang A1 - indriyani, reza ER -