%I Poltekkes Tanjungkarang %T PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN AKRILIK RAHANG ATAS KLASIFIKASI KENNEDY KELAS I DAN RAHANG BAWAH KELAS I MODIFIKASI 1 DENGAN KASUS POSTERIOR CRSOSSBITE (STUDIMODEL) %L repo1828 %A DESI KURNIAWATI %D 2021 %X Kehilangan gigi tanpa digantikan dengan gigi tiruan menyebabkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan gigi dan mulut. Kehilangan gigi dapat diatasi dengan pembuatan gigi tiruan cekat, implant, atau gigi tiruan sebagian lepasan. Terdapat banyak variasi kasus yang diterima oleh laboratorium, salah satunya adalah crossbite. Crossbite merpakan suatau kondisi dimana satu gigi atau lebih mengalami malposisi ke arah bukal atau lingual atau labial terhadap antagonisnya. Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, untuk menjelaskan teknik penyusunan gigi, tahapan pembuatan, kendala dan cara mengatasi pada prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik klasifikasi Kennedy kelas I rahang atas dan kelas I modifikasi 1 rahang bawah dengan kasus posterior crossbite. Teknik penyusunan gigi pada kasus ini yaitu, cupsto central fossa dimana cups gigi molar dua rahang atas kanan dan kiri berada pada central fossa gigi molar dua rahang bawah. Hal ini terjadi karena rahang atas pasien lebih kecil dari pada rahang bawah sehingga terjadi cossbite. Hasil akhir protesa sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Desain yang digunakan pada rahang atas yaitu full plate dan rahang bawah yaitu plat horse shoe, retensi didapat dari cengkeram C pada gigi caninus kanan dan kiri rahang atas dan cengkram C pada gigi premolar satu kanan dan premolar dua kiri rahang bawah. Kendala pada kasus ini yaitu Pada tahap deflasking protesa rahang bawah sulit terlepas dari model kerja disebabkan kurangnya pengulasan CMS dan terdapat undercut yang tidak ter block out dengan sempurna. Saran, sebaiknya tekniker gigi harus memahami dan berhati-hati dalam mengerjakan kasus untuk meminimalisir kegagalan. Katakunci : crossbite, gigi tiruan lepasan, akrilik. Daftar bacaan : 18(1991-2018)