%0 Thesis %9 Diploma %A PASILINA, SINTA %A Poltekkes Tanjungkarang, %A Jurusan Analis Kesehatan, %A Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, %B Jurusan Analis Kesehatan %D 2021 %F repo:1759 %I Poltekkes Tanjungkarang %T FAKTOR- FAKTOR KEGAGALAN KONVERSI BTA PADA PENDERITA TB PARU YANG MENJALANI PENGOBATAN FASE INTENSIF (studi pustaka) %U http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1759/ %X Konversi BTA adalah perubahan apusan sputum BTA positif menjadi BTA negatif setelah menjalani pengobatan fase intensif. Konversi BTA selama pegobatan dapat menjadi prediksi awal hasil pengobatan dan mengetahui pengawasan langsung menelan obat dilakukan dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kegagalan konversi BTA pada penderita TB paru yang menjalani pengobatan fase intensif. Bidang penelitian adalah di bidang Bakteriologi. Jenis penelitian ini adalahstudi pustaka. Berdasarkan hasil studi pustaka yang dilakukan pada 15 jurnal ilmiah hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan,kepatuhan minum obat,PMO,tingkat kepositifan dan status gizi adalah faktor yang dapat menyebabkan kegagalan konversi BTA pada penderita TB paru yang menjalani pengobatan fase intensif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan,kepatuhan minum obat,PMO.tingkat kepositifan dan status gizi dengan kegagalan konversi. Saran dari penelitian ini adalah Penderita TB paru diharapkan agar melakukan pengecekan sputum BTA secara rutin, meminum obat secara teratur, makan-makanan yang bergizi, dan melakukan upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah, dan sering membuka jendela agar rumah bisa masuk matahari sehingga rumah menjadi sehat dan mengurangi resiko penularan. KataKunci : BTA,TB paru DaftarBacaan : 10 (2010-2019)